Bapakku, Suami Paling Setia dan Ayah Paling Bijaksana
Tak pernah terfikirkan bagaimana
seorang Jejaka dengan pekerjaan yang cukup mapan, berasal dari keluarga
terpandang dan disukai banyak wanita bisa jatuh cinta dan menjatuhkan pilihan hidupnya
pada seorang wanita muda yang tengah memikul kayu bakar dipunggungnya dengan
perut buncit karena tengah hamil besar disebuah tempat yang tak sengaja ia
datangi ketika berwisata. Tak ada sama sekali polesan make up atau riasan rapi
dirambutnya, hal pertama yang difikirkan adalah mungkin “kasihan”, apalagi
ketika ibu penjual kopi mengatakan bahwa wanita itu ditinggalkan oleh suaminya
yang berselingkuh dengan ibu kontrakkan dimana mereka tinggal sebelumnya, kini
seorang diri, sebatang kara wanita itu hidup mengandalkan upahnya sebagai guru
SD di desa wisata tersebut…
Hampir 30 tahun berlalu…
Kini cinta diantara keduanya tak lagi
hanya sekedar cerita…segala rintangan telah bapakku lalui demi bisa hidup
bersama mama, dimulai dari ketidaksetujuan keluarga besar bapak hingga keraguan
yang dirasakan mama kala itu karena perasaan trauma untuk kembali membina
rumahtangga. Kini dari pernikahan keduanya lahirlah 3 orang putri, dua
diantaranya adalah sepasang putri kembar, yaitu adalah aku dan kakak kembarku
dan seorang adik bungsu…Tak lupa pula seorang putri yang lahir dari pernikahan
ibu sebelumnya, yang telah seumur hidupnya tinggal dan menjadi putri bapak.
Disaat-saat mama dulu melahirkan tanpa ada keluarga yang mendampingi maka
bapaklah yang ada disampingnya, dan bapak pulalah yang memberikan nama indah
untuk kakak sulungku itu. Yah..meskipun kami tidaklah seayah namun tak masalah
bagi kami (putri-putri bapak) karena hampir seumur hidup kami, kami telah hidup
dan tumbuh bersama hingga dewasa sebagaimana sebenar-benarnya saudara kandung.
Tak pernah saya mendengar bapak
sekalipun memanggil mama dengan menyebut namanya apalagi dengan panggilan yang
kurang baik, belum pernah saya mendengar bapak membentak atau bahkan memaki
mama sekalipun mungkin mereka tengah berselisih, belum pernah sekalipun saya
melihat bapak memukul atau melampiaskan kemarahannya dengan menganiaya mama, apalagi
membuat mama tersakiti karena bapak menduakannya dengan perempuan lain yang
lebih pantas hanya karena alasan dulu bapak yang masih perjaka menikah dengan
seorang janda beranak satu.
Begitu pula kepada kami keempat
putrinya, kami tidak tumbuh dengan sikap otoriter yang biasanya dimiliki
seorang laki-laki yang bersifat superior, kami tidak tumbuh dengan bentakan
atau pukulan yang biasanya juga dilakukan seorang bapak karena
kekurangsabarannya menghadapi anak-anak, namun tidak pula kami tumbuh dengan
penuh kemanjaan dan pemenuhan fasilitas secara berlebihan. Bapak memang tak
pernah membiarkan kami kekurangan sedikitpun hal yang kami perlukan namun
tidaklah menjadi alasan untuk bapak memanjakan kami dengan kemewahan.
Sewaktu saya masih kecil mungkin bisa
katakan bahwa saya kurang dekat dengan bapak, begitu juga dengan putri bapak
yang lainnya, hal ini karena bapak sering sekali bekerja (Dinas) diluar kota
hingga berminggu-minggu, ataupun saya dan kakak kembar saya pernah merasakan
cemburu karena merasa bapak lebih mengistimewakan kakak tiriku dibandingkan
kami anak kandungnya. Bapak tak pernah sekalipun menegur langsung apalagi marah
padanya, untuk kakak kami itu bapak lebih mempercayakan pada ibuku, bahkan kami
berdua dengan gilanya pernah berfikir bahwa kami rela “bertukar nasib” dengan
kakakku seandainya itu bisa membuat bapak lebih mengistimewakan kami.
Kini saya telah dewasa, saya yang
kini juga telah menjadi seorang isteri dan seorang ibu, memahami mengapa dulu
bapak bersikap begini atau mengapa bapak berbuat begitu, semua itu karena
terlalu banyak hati yang harus dijaga, ada sayap-sayap yang tidak boleh
terkoyak, termasuk mengapa bapak tidak pernah menegur langsung pada kakak
tiriku (sekalipun ketika kakak memang berbuat kesalahan) adalah karena bapak
tidak berani dan khawatir kakakku itu akan merasa tersakiti dan berfikir bahwa
bapak seperti itu karena dia bukan anak kandungnya.
Ah…terlalu banyak kebaikan dan kesempurnaan bapak
sebagai seorang laki-laki, suami ataupun sebagai seorang ayah, dia sangat
penyayang dan mudah tersentuh…bukan sekali dua kali bapak memborong dagangan
ketika tak sengaja melihat pedagang yang barang jualannya tak jua laku padahal
si penjual sudah begitu tua renta dan kepayahan. Bahkan bapaklah yang menangis
tersedu-sedu karena begitu sedih dan terharu setiap menikahkan putri-putrinya,
apalagi ketika pernikahanku yang dilalui dimasa kuliah, meski bapak merasa
berat untuk menerima namun tak ada pertentang apapun yang saya rasakan apalagi
saya harus melangkahi kedua kakak perempuannku yang saat itu masih melajang.
Hingga pada tahun 2012 lalu tiba-tiba
bapak terkena serangan jantung ditengah perjalanannya menuju kantor dan
menjalani operasi pemasangan 2 ring (cincin) di pembuluh darah jantungnya, saya
yang berada jauh dari bapak di Bandung (dan saya tinggal bersama suami di kota
Cilegon-Banten) merasa sangat terpukul dan takut, takut jika bapak tidak
selamat, takut jika bapak meninggalkan kami dengan begitu cepat, takut karena
sudah lama saya tidak bertemu dengan bapak dan sangat takut jika waktu tak
memberi kesempatan kepadaku untuk mengatakan bahwa saya bangga terlahir sebagai
putrinya…
Bagiku, Bapak lelaki paling setia… disaat
suami lain mempermasalahkan hal-hal yang sebelumnya bukanlah masalah, hingga
menjadikannya sebagai alasan untuk mengkhianati kesetiaan dan janji sucinya
pada isteri, bapak justru orang yang paling mencintai dan menghargai mama meski
dulu ketika menikah mama adalah seorang janda beranak satu.
Bagiku bapak adalah lelaki paling
penyanyang, disaat banyak lelaki memiliki sejuta alasan untuk tidak menerima
dan tak menyanyangi anak yang bukanlah darah dagingnya, justru bapaklah yang
menjadi pelindung dan pengasih bagi anak tirinya.
Bapak adalah lelaki paling bijaksana,
disaat banyak bapak ayah mengekang dan mengintervensi hidup para putrinya,
bapak justru memberikan keleluasaan kepada kami dalam menjalani pilihan hidup.
Bapaklah yang menyakinkanku dan
membuktikan bahwa masih ada laki-laki baik dan setia didunia ini ketika banyak
lelaki lainnya yang menyakiti dan sesuka hatinya mempermainkan perempuan atas
alasan dan hal-hal yang tak masuk akal dan tak bertanggung jawab.
Bapakku adalah suami paling setia…
Bapakku adalah ayah paling
bijaksana..
Bapakku adalah ayah terbaik didunia….
Hingga…meski bukan limpahan harta
ataupun setumpuk prestasi yang bisa ku berikan kepada bapak hingga bapak dengan
bangga akan mengatakan pada setiap orang bahwa “inilah putri kesayangan yang membuatku
bangga…”, namun jika Tuhan mengabulkan doa kecil ini, doa seorang anak untuk
bapaknya maka… dihari nanti, ketika semua manusia dibangkitkan kembali, semoga
Allah SWT mengumpulkan kembali saya, bapak dan kita semua bersama orang-orang
yang kita sayangi dan Allah cintai di Syurga-Nya kelak yang luasnya seluas
langit dan bumi …Amiin…
No comments:
Post a Comment