Sunday 28 February 2021

Bangkit karena Sejarah!

 Setelah terjadinya Perang Dunia I yang berakhir pada tahun 1918, dunia kembali dihadapkan pada perang yang lebih dahsyat dalam sejarah umat manusia, yaitu Perang Dunia II (1939 – 1945). Tentu kalian sudah mengetahui bahwa Jerman adalah Negara yang mengalami kekalahan dalam Perang Dunia I, akibatnya Jerman harus memenuhi persyaratan dari pihak menang dalam perjanjian Versailles yang tentu saja isinya benar-benar “membunuh” Jerman hingga Jerman mangalami kebangkrutan dan Kemiskinan luar biasa. Maka…dimasa-masa sulit dan krisis itu lahirlah sosok yang memimpikan kembali kebangkitan dan kejayaan masa lalu… Yah…Perang Dunia II terjadi karena Ambisi Jerman, Jepang dan Italia yang “terlahir” kembali karena satu hal yaitu : Sejarah!

1. Nazisme Jerman


Foto Adolf Hitler Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Adolf_Hitler

Adolf Hitler atau julukannya Der Fuhrer (Sang Pemimpin) Sosok legendaris yang menjadi pemimpin partai NAZI yang menyulut terjadinya Perang Dunia II yang diawali dari penyerangan Jerman ke Polandia dengan strategi perang “Blitzkrieg” atau Serangan Kilat, dimana untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia, Tank dijadikan sebagai “senjata” utama dalam melawan pasukan Kaveleri berkuda. Bagaimana sosok Hitler mampu membangkitkan Jerman dengan waktu yang relative singkat dan menyelamatkan Jerman dari kebangkrutan yang memalukan? Jawabannya adalah dengan semangat Sejarah!, Yah…nenek moyang bangsa Jerman adalah adalah bangsa Arya yang merupakan ras unggul manusia dimana ras Arya adalah ras manusia pertama didunia “berhasil” menjadi manusia modern. Hitler mendoktrin kepada bangsa Jerman yang saat itu tengah terpuruk bahwa mereka harus bangkit karena mereka adalah bangsa paling unggul yang paling berhak menguasai dunia dan doktrin ini disebut dengan Doktrin Lebenstraum. Lantas tentu kalian pernah mendengar dengan Genosida (pembantaian/pembersihan terhadap kelompok manusia tertentu) yang dilakukan oleh Nazi terhadap kaum Yahudi di Jerman, lantas apa latar belakang mengapa Hitler begitu membenci kaum Yahudi? salah satu alasannya adalah ketika terpuruknya perekonomian Jerman, penduduk Jerman mayoritas sangat miskin dan menggelandang, justru saat itu orang-orang Yahudi di Jerman adalah kelompok orang yang hidup sejahtera dan bisa dikatakan “menguasai” perekonomian Jerman, jelas ini mungkin membuat terjadinya kecemburuan social dan ketimpangan ekonomi yang sangat jauh antara penduduk asli Jerman dan Yahudi yang notabene sebagai pendatang, kebencian inilah kemudian yang membuat Hitler “mendendam” terhadap bangsa Yahudi.

2. Fasisme Italia


Foto Bonito Mussolini Sumber : https://www.idntimes.com/science/discovery/bayu-widhayasa/fakta-tentang-benito-mussolini-sang-diktator-fasis-italia-c1c2

Pasca Perang Dunia I berakhir, Italia juga mengalami keterpurukan meskipun dapat dikatakan tidak seterpuruk Jerman, namun dimasa sulit tersebut kemudian muncul pula sosok Benito Mussolini yang disebut dengan Il Duce (Sang Pemimpin) juga membangkitkan Italia dengan Sejarah!, Italia dahulu adalah pusat dari Kekaisaran Romawi yang sangat Termasyur dan menguasai wilayah yang sangat luas seperti Eropa, Afrika, Mesir, Laut Tengah hingga Timur Tengah (Jazirah Arab). Semangat sejarah inilah kemudian yang dibangkitkan kembali oleh Mussolini yang meyakini bahwa Italia harus merebut kembali kejayaan dan menguasai daerah yang dulu Romawi Kuasai dan dokrin ini disebut dangan Doktrin Italia Irredenta dengan mencanangkan kebijakan melalui Politik Italia La Prima atau Italia Raya. Keteribatan Italia dalam Perang Dunia II adalah pada tanggal 10 Juni 1940 ketika Italia secara resmi mengumumkan perang kepada Inggris dan Prancis.

 

3. Militerisme Jepang


Bendera Jepang yang ditengahnya merupakan simbol Matahari, Sumber : https://anibee.tv/life-and-love/kamu-pasti-tahu-bendera-jepang-ngerti-artinya-nggak/


Sejak tahun 1930-an militerisme di Jepang menjadi pemegang peran kekuasaan karena pemerintahan Sipil dianggap tidak mampu mengatasi krisis Ekonomi yang dihadapi Jepang saat itu, dengan perdana Menteri Hideki Tojo, Jepang muncul sebagai Negara yang kuat di wilayah Asia. Semangat yang dihembuskan oleh Hideki Tojo juga adalah semangat sejarah, dimana mereka meyakini bahwa bangsa Jepang adalah Bangsa yang paling unggul karena merupakan keturunan langsung dari Dewa Matahari (Ameteratsu) dan bercita-cita membawa Asia berada dibawah satu bendera/kekuasaan yaitu Bendera Jepang dan doctrine ini disebut dengan Doktrine Hakko-Ichi-U dan inilah salah satu alasan mengapa Jepang melakukan ekspansi dan jajahan di negara-negara Asia salah satunya Indonesia. keterlibatan Jepang dalam perang Dunia II di Front Pasifik adalah dengan serangan Jepang atas pangkalan Militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada tanggal 7 Desember 1941.

Sudah kalian ketahui bukan bahwa bagaimana Sejarah ini bisa dijadikan “senjata” teramat Dahsyat dalam membangkitkan kembali sebuah Negara yang terpuruk menjadi Negara yang lebih berdaya, terlepas kemudian Negara-negara diatas (Jerman, Italia dan Jepang) menjadi penganut Chauvinisme (Faham yang menganggap bahwa bangsanya yang paling unggul dari pada bangsa lain) yang tidak patut ditiru, namun kemudian ambillah sisi baik dari semangat sejarah bahwa Negara Indonesia juga adalah Negara besar dan diberkahi dengan perjalanan sejarah yang luar biasa, bagaimana dahulu Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya mampu menjadi kerajaan yang besar, kuat dan luas wilayah Kekuasaannya, bagaimana dahulu kita merupakan Negara “pelopor” dari Konferensi Asia – Afrika yang karenanya menjadi Inspirasi bagi Negara-negara Asia-Afrika yang masih terjajah untuk meraih kemerdekaan. Tentu saat ini kita pasti mampu kembali menjadi Negara yang besar, maju dan disegani jika kita menyadari dan memberdayakan segala potensi yang kita miliki sebagai bangsa tanpa kemudian harus merendahkan bangsa lainnya dan tetap aktif berperan dalam menjaga perdamaian dunia. Siapkah kalian menjadi generasi bangsa yang mampu mengembalikan kejayaan Indonesia? Maka…mulailah dengan belajar dan mencintai Sejarah!.

Sunday 7 February 2021

Momentum Kemerdekaan Part 3

 


Pengibaran Bendera Pusaka Merah Putih pada saat Proklamasi, 17 agustus 1945 https://jakartasatu.com/2014/08/16/kisah-kemerdekaan-indonesia-pembacaan-proklamasi-kenapa-tidak-di-rumah-bung-karno/ 

Subuh hari, dengan rasa puas dan bangga akhirnya diputuskan Proklamasi akan dikumandangkan tepat pada pukul 10.00 pagi dikediaman Soekarno, Jln. Pegangsaan Timur no. 56 (rencana semula akan dilakukan lapangan IKADA namun tidak jadi, mengingat dikhawa
tirkannya akan terjadi bentrokan dengan pasukan Jepang), dihari jumat yang sakral dan agung ditambah pada saat itu adalah bulan suci Ramadhan...
Sebelum pulang Hatta meminta BM. Diah untuk memperbanyak dan menyebarkan berita proklamasi ke seluruh dunia,

Akhirnya waktu menunjukkan tepat pukul 10.00

Sejarah baru bangsa ini dimulai...

Proklamasi kemerdekaan yang diperjuangkan dan dicita-citakan selama ini akhirnya terwujud meski dengan rentang waktu perjuangan hingga ratusan tahun dan diwarnai dengan derai air mata bahkan tetesan darah juga nyawa para pejuang...

Susunan acara dari pada upacara bersejarah itu adalah sebagai berikut...

1.       Pembacaan Teks Proklamasi oleh Soekarno yang didampingi oleh Hatta

2.    Pengibaran Bendera merah Putih oleh S. Suhud, M. Latief dan S.K Trimurti yang otomatis menyanyikan Lagu Indonesia Raya tanpa ada pemimpin karena dilakukan spontan oleh semua orang yang hadir (aduh kebayang deh saat itu kalau ada disana pasti penuh haru banget  meneteskan air mata nyanyiin lagu nya 😭 )

3.       Sambutan wali kota Suwiryo dan dr. Muwardi hingga pukul 11.00 upacara selesai dilaksanakan.

Soekarno yang pada saat itu tengah sakit malaria kembali ke kamar untuk beristirahat sambil dijaga oleh beberapa pemuda dirumahnya, hingga beberapa hari kedepan uapaya penyebaran kemerdekaan terus dilakkan hingga kepelosok daerah bahkan melalui coretan-coretan tembok sekalipun, sembari “Kucing-kucingan” dengan pihak Jepang termasuk Klise foto dari pelaksanaan kemerdekaan hingga rekaman suara ketika Soekarno membacakan Proklamasi yang diburu oleh pihak Jepang untuk dihancurkan karena barang-barang tersebut suatu saat akan menjadi bukti Konkret dari peristiwa Kemerdekaan Indonesia, namun dengan cerdik dan instingnya yang kuat sebagai Photografer maka Alex dab Frans Mendur (Bersaudara) menyembunykan dan mengubur klise foto dan rekaman dibawah sebuah pohon sebelum pasukan Jepang datang menggeledah, beruntung hingga kini kita dapat menyaksikan foto-foto yang diabadikan ketika peristiwa penting bangsa ini terjadi termasuk rekaman suara asli ketika Soekarno membacakan Proklamasi masih dapat kita perdengarkan dengan Jelas.

Itulah momentum Proklamasi yang menjadi tonggak awal lahirnya Bangsa Indonesia, seringkali momentum ini terjadi dengan waktu yang sangat cepat dan membutuhkan keputusan – keputusan yang serba cepat pula (gerakan cepat peristiwa persiapan proklamasi terjadi hanya 3 hari saja), bayangkan seandainya para pemuda yang sudah mengetahui kekalahan Jepang kepada sekutu bersikap diam saja atau acuh tak acuh maka mungkin saja kemerdekaan tidak bisa kita raih sendiri, kemerdekaan kita mungkin akan “diberikan” seperti beberapa negara lainnya sebagai bentuk “Hadiah” karena sudah sekian lama terjajah, namun kemerdekaan Indonesia sungguh terjadi atas usaha dan perjuangan para pahlawan, dan bersyukur karena keberanian para pendiri bangsa indonesia menjadikan indonesia salah satu negara di Asia terutama Asia Tenggara yang paling awal berhasil melepaskan diri dari belenggu Penjajahan, bahkan suatu saat terutama ketika peristiwa KAA tahun 1955 di Bandung akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang mendorong dan menginspirasi negara-negara Asia Afrika lainnya yang masih terjajah untuk mewujudkan kemerdekaan, terbukti lebih dari 40 lebih negara Asia dan Afrika berhasil meraih kemerdekaan setelah Konferensi Asia-Afrika dilaksanakan.

Berakhirnya masa Pemerintahan Orde Baru

Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998 Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto#/media/Berkas:Jenderal_TNI_Soeharto.png ...