Pernahkah terbayangkan kapal-kapal laut yang berlayar diatas gunung gunung dengan bukit-bukit sebagai
gelombangnya?
Pernahkah terbayangkan menciptakan sebuah Meriam terbesar (pada masanya) yang
mampu meneluluhlantakkan sebuah benteng terkokoh di dunia?
Pernah terbayangkan sebuah pengepungan paling hebat terjadi pada sebuah tempat
yang dijuliki "Terberkati Oleh Syurga" karena tak ada satupun bangsa
yang mampu menaklukannya?
Semua bahkan nyata terjadi!
Yaitu pada sebuah tempat
yang bernama Konstantinopel, mengapa harus terjadi disana? karena
Konstantinopel sebagai Ibukota Imperium Romawi Timur adalah wilayah yang paling
strategis yang menghubungkan antara Dunia Barat dan Timur (Eropa dan Asia), tempat
itupun dikelilingi Benteng yang paling kokoh tak tertaklukkan yang karenanya kemudian
keberhasilan dari penaklukannya adalah merupakan tolak ukur kedigdayaan sebuah
bangsa seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan
Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukannya adalah
sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].
Janji Allah dan Rosul-Nya adalah nyata maka sejak saat itu usaha-usaha
penaklukkan Konstantinopel telah dilakukan bahkan oleh para sahabat Nabi salah
satunya adalah Sosok Abu Ayyub Al-Anshari yang termasyur karena kegigihannya
hingga saat ia syahid di Konstantinopel kemudian berwasiat “Makamkan aku di dekat Benteng karena suatu
saat aku ingin mendengar suara derap kuda dari pemimpin dan pasukan terbaik”.
Namun Konstantinopel tidak begitu saja dengan mudah ditaklukan, barulah pada
tahun 1453 janji Allah dan Rasul-Nya terjadi...Mimpi 8 Abad Umat Islam terwujud!
Tentu saja kehadiran manusia istimewa tersebut sudah Allah persiapkan bersama
dengan keberkahan yang disertakan pada saat kelahirannya, dimana kuda-kuda
melahirkan anak-anak kembar, pohon-pohon berbuah lebat hingga saking lebat buahnya
dahannya mampu menyentuh tanah, hasil panen melimpah ruah dan terjadi hingga 4 kali
panen dalam setahun dan jatuhnya Komet langka di Konstantinopel pada siang hari
yang karena melihatnya orang-orang Romawi menjadi begitu gentar! Yah mereka
sudah meramalkan kejatuhan Komet tersebut sebagai tanda kelahiran sang Penakluk Konstantinipel !
Pemuda sang Pengukir Sejarah itu bernama Mehmed II atau kemudian bergelar
Sultan Muhammad Al-Fatih (yang artinya sang Penakluk) Sultan Turki Ustmani ke 7
yang pada saat usia 8 tahun sudah hafal Al-Quran, hafal Ribuan Hadist, Menguasai
6 bahasa Asing, tidak pernah meninggalkan shalat Qiamullail dan puasa Sunnah
juga mengasai berbagai macam senjata pada masanya hingga tidak heran hingga
diusianya yang masih begitu muda yaitu 21 Tahun dia telah berhasil menorehkan
namanya dengan tinta Emas Sejarah, dia lah sang Pemimpin terbaik yang
dijanjikan Allah dan Rasul-Nya...
Pasukan terbaiknya
bernama Inkisyariah (orang-orang Eropa memanggilnya dengan sebutan Jannissary) dan
tentaranya adalah tentara terbaik yang pernah ada, dimana "100 pasukan Eropa bergeraknya jauh lebih gaduh
daripada 10.000 pasukan Turki Ustmani", dapat dibayangkan bagaimana
tertib, rapi dan disiplinnya mereka terutama pada saat berbaris dan berjalan,
sehingga musuh mudah terkecoh dengan kedatangn mereka yang begitu tiba-tibanya,
bagai pasukan semut yang berjalan diatas sebuah ranting, tak terlihat dan tak
terdengar. Kekuatan fisik mereka tak tertandingi hingga mampu berjalan terus
menerus tanpa henti hingga 3 hari 3 malam. Perekrutan dan Pengkaderan tentara
Inkisyariah tidak sembarangan, bukan hanya kualifikasi fisik dan kekuatan yang
utama namun juga tempaan atas kekuatan Ruhiyah (iman dan ibadah) juga kekuatan
Intelegensia sehingga tidak heran pasukan ini selain mematikan secara kekuatan
fisik namun juga kuat secara ruhani dan kecerdasan.
Muhammad Al-Fatih dan
pasukannya yang begitu hebat tetap meraih kemenangan dengan tidak mudah,
setelah pengepungan dan penyerangan selama 50 hari (6 April – 29 Mei 1453) dengan
mengerahkan 4 juta pasukan, berbagai cara dilakukan hingga hampir keputusasaan
melanda. Strategi yang dilancarkan dimulai dari menggali terowongan
dibawah benteng gagal karena pasukan Romawi
kemudian meledakkan terowongan tersebut, memanjat benteng gagal pula karena
pasukan yang hampir tiba dipuncak kemudian disiram dengan timah mendidih hingga
hancurlah daging dan tulangnya. Ditengah keputusasaan Muhammad Al-Fatih
kemudian datanglah sang Guru yang
bernama Syeh Aa’q Shamsudin memberikan dukungan dan pencerahan dengan membawa
Muhammad Al-Fatih berziarah ke makam sahabat Rasul yaitu Abu Ayyub Al-Anshari,
sang guru mengisahkan bagaimana Abu Ayyub Al-anshari tidak pernah menyerah dari
usaha penaklukkan Konstantinopel demi mewujudkan Nubuah sang Rasul hingga
kesyahidan menjemputnya, setelah itu Muhammad Al-Fatih sadar bahwa tidak ada
perjuangan yang mudah hingga Allah benar-benar memberikan takdirnya setelah
berusaha hingga mengerahkan seluruh kemampuan.
Dibuatlah ide Gila nan Brillian yang membuat geleng-geleng kepala siapapun membayangkannya. Ketika Pasukan Laut Inkisyariah tidak bisa masuk ke perairan Tanduk Emas (Golden Horn) akibat rantai besi yang terbentang disepanjang Selat Bosporus yang membuat tak ada satupun kapal musuh yang dapat memasukinya maka Muhammad Al-Fatih memerintahkan pasukannya untuk menarik kapal-kapal tersebut melalui darat melewati gunung-gunung dan bukit bukit sebagai gelombangnya dengan cara melumurinya menggunakan minyak alhasil keesokan harinya seluruh orang Romawi tercengang melihat 70 Kapal pasukan Inkisyariah sudah berlayar di perairan Tanduk Emas (Golden Horn), ditambah lagi dengan diciptakanya Meriam raksasa yang mampu meluluhlantakkan Benteng Konstantinopel.
Sebelum penaklukkan
dilakukan Sultan Muhammad Al-Fatih memerintahkan seluruh pasukannya untuk menjalankan
puasa sebagai bentuk Munajat dan Permohonan kepada Allah dan tepat sebelum
penyerangan shalat berjamaah dilaksanakanlah dengan sultan sendiri sebagai imam
Shalatnya. Maka atas Izin dari Allah Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pemberi Pertolongan
dan yang Maha Berkehendak dengan kesiapan Ruhiah, Kecerdasan dan Fisik yang
lembali bangkit bersemangat terujudlah 8 Abad mimpi Umat Islam!.
Ketika Sultan memasuki
gerbang Konstantinopel seluruh orang Romawi disana segera berlindung dan
berkumpul ke Gereja Hagia Sophia (kelaK akan menjadi Mesjid Hagia Sophia)
karena takut dibunuh dan dibantai oleh pasukan Inkisyariah namun ternyata
dengan penuh belas asih Muhammad Al-Fatih berkata bahwa “kami haramkan darah dan harta kalian, disini kalian berada dibawah
jaminan Sultan, kalian bebas memeluk agama yang kalian Yakini” bahkan
Kaisar Romawi Timur yaitu Konstantinus XI yang tewas pada saat penaklukkan dipersilakan
oleh Sultan Muhammad Al-Fatih untuk memakamkan Jasadnya sesuai agama dan
Tradisi mereka.
Peristiwa Jatuhnya Konstantinopel ditangan umat Islam juga menandai berakhirnya
abad kegelapan yang berabad-abad menyelimbuti Eropa dan sebagai tanda
pencapaian Prestasi yang membanggakan, maka Muhammad Al-Fatih mengganti
nama Konstantinopel menjadi Islambul (yang berarti Kemenangan
Islam) yang kelak berubah menjadi Istambul dan saat ini
menjadi ibu Kota Negara Turki.
Hingga ketika konstantinopel telah usai dibebaskan maka sultan Al fatih hendak mengundurkan diri dari kursi kesultanan karena ingin fokus beribadah saja. Namun nasihat bijak dari gurunya syeikh A'aq Syamsudin membuatnya mengurungkan diri:
"Jika engkau bermaksud mengundurkan diri dari kursi kesultanan karena hendak fokus untuk beribadah saja, maka kenikmatan beribadah itu hanya akan engkau rasakan seorang diri saja. Akan tetapi jika engkau tetap berada di kursi kesultanan dan memerintah secara adil maka kenikmatan tersebut akan dirasakan oleh seluruh umat ini.
Siapakah dan generasi manakah yang mampu membuat sejarah di masa depan? Tentu adalah dia (pemimpin) dan mereka (generasi/bangsa) yang berkualitas dan pantas di hadapan Allah SWT.
Begitulah bagaimana sejarah terjadi diciptakan oleh orang-orang ikhlas tanpa mengharapkan mereka menjadi bagian dari sejarah. mereka hanya punya satu harapan semoga amal mereka diterima oleh Allah SWT. bahwa kemudian mereka menjadi sejarah, itu adalah hadiah dari Allah SWT untuk mereka.
Muhammad Al-Fattih (wikipedia)