Sunday, 24 January 2021

Nasionalisme di Asia-Afrika

sumber Gambar Mahatma Gandhi didapat di: http://vedology.blogspot.com/2015/10/satya-and-ahimsa-by-mahatma-gandhi.html
Nasionalisme tumbuh dan berkembang pasti diawali dengan usaha-usaha kecintaan akan bangsa dan Negara agar dapat mencapai kemerdekaan dan setelah berhasil merdeka, nasionalime dijadikan “alat efektif” agar warga Negara mengisi kemerdekaan yang telah diraih dengan usaha-usaha agar bangsa dan Negara dapat terus bertahan, maju dan berkembang dan risalah ajaran terkait Nasionalimes ini barang tentu dimanapun itu pasti dibawa oleh golongan terpelajar, namun diantara seluruh Negara di dunia, Nasionalime Negara-negara di Asia – Afrika memiliki ciri khas yaitu terjadi karena dorongan penderitaan dan Keterdesakan akibat Kolonialisme dan Impreliasme bangsa Barat sehingga terciptalah cita-cita Merdeka. Seiring berjalannya waktu, nasionalisme tidak melulu terkait politik belaka namun juga nasionalisme ekonomi dan nasionalis social, dimana nasionalime ekonomi bertujuan agar menciptakan kemakmuran bagi seluruh rakyat dan memberantas segala bentuk ekspliotasi sumber daya yang dilakukan oleh para penjajah sedangkan nasionalisme social usaha membebaskan diri dari pengaruh asing yang bersifat merusak dan diskriminasi social yang dilakukan oleh para penjajah dimana status social dibagi berdasarkan warna kulit. Adapun factor-faktor pendorong terjadinya Nasionalime di Asia – Afrika adalah sebagai berikut : 
 1. Romantisme akan kejayaan pada masa lalu dimana paradaban-peradaban besar dunia pernah dikuasai oleh bangsa Asia-Afrika seperti Peradaban Mesir, Mesopotamia, Babilonia, China, India, Indonesia (kejayaan Majapahit dna Sriwijaya) dan Turki dengan Kekhalifan Ottoman, Seljuk dan Mameluk. 
2. Kesengsaraan akibat Kolonialime dan Imperialisme 
3. Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 dimana Rusia sebagai bangsa berwarna Putih yang dipandang sebagai bangsa unggul dibandingkan dengan bangsa kulit berwarna. Berikut ini adalah Negara-negara Asia – Afrika yang mengalami kebangkitan Nasional : 
1. India yang menderita dibawah penjajahan Inggris bangkit melalui berbagai gerakan baik itu melalui perlawanan secara fisik, keagamaan, pendidikan dan politik hingga india berhasil meraih kemerdekaannya pada 26 Januari 1950, sosok yang termahsyur dalam perjuangan kemerdekaan India adalah Mahatma Gandhi yang mengajarkan Gerakan Politik tanpa Kekerasan/Peperangan (Ahimsa), Satya Graha ( menolak kerja sama dengan pemerintah Kolonial Inggris) dan Hartal (Gerakan Mogok sebagai bentuk protes terhadap ketidak adilan pemerintah colonial inggris) dan yang terakhir adalah Swadeshi (gerakan menggunakan bahan-bahan atau Produk dalam negeri untuk menghancurkan industry Inggris) selain itu dikenal juga sosok Pandit Jawaharlal Nehru dimana setelah India merdeka Pandit menjadi Perdana Menteri pertama India. 

2. Filiphina yang pada awalnya dijajah oleh Spanyol kemudian berhasil merdeka karena dibantu oleh Amerika Serikat namun kemudian Filiphina justru jatuh pada Penjajahan Amerika Serikat, tokohnya yang terkenal adalah Jose Rizal yang kemudian pada tanggal 4 Juni 1946 Filiphina benar-benar berhasil meraih kemerdekaannya dari Amerika Serikat dengan Manuel Roxas sebagai Presiden Pertamanya. 

3. Mesir pada awalnya berusaha menjatuhkan pemerintahan monarki (kerajaan) yang dianggap terlalu lemah karena dibawah pengaruh Inggris terutama terkait Terusan Suez sebagai “Jalur terpenting” yang “dijual” kepada Inggris karena Inggris merupakan pemegang saham terbesar pembangunan terusan Suez dan dengan dikuasainya terusan Suez maka dengan mudah Mesir dapat ditaklukan. Gerakan yang dipolopori oleh kaum terpelajar ini kemudian berhasil memerdekakan Mesir dari Inggris pada tahun 1922 namun meskipun begitu rakyat Mesir tetap belum merasa puas karena kondisi Mesir yang semakin terpuruk apalagi terkait kekalahan Mesir dan Negara-negara Arab dalam melawan Negara Israel pada tahun 1948 dan pada tahun 1952 kalangan militer berhasil menjatuhkan Raja Faruq dibawah pimpinan Gammal abdul Naseer.

Momentum Kemerdekaan Part 1


sumber Gambar Ahmad Soebardjo: https://indokliping.wordpress.com/2013/05/05/ahmad-subardjo-1896-1978/

Sejarah tercipta dari kumpulan-kumpulan usaha dari para penggerak sejarah itu sendiri yaitu manusia, para penggerak itu melakukan usaha-usaha yang dilakukan secara terus menerus dan berani sehingga terhimpun dan menciptakan peluang dari sebuah takdir yang dicita-citakan bersama. Katakanlah ketika cita-cita Indonesia Merdeka digaungkan para pendiri bangsa, maka tidak mungkin Indonesia merdeka tanpa adanya usaha-usaha yang berani dan berkelanjutan dari para pejuang, meskipun cita-cita merdeka bukanlah hal yang mudah dan sebentar namun usaha-usaha yang dilakukan selama ratusan tahun dari generasi ke generasi kemudian menciptakan gelombang yang tiada terputus dan berkelanjutan sehingga terciptalah sebuah Takdir yang tentu saja untuk mewujudkannya dibutuhkan sebuah momentum yang menentukan, dan sering kali momentum itu dibutuhkan langkah berani karena mungkin terjadi hanya sekali sepanjang sejarah dan hanya sebentar saja sehingga dibutuhkan tindakan dan keputusan yang tepat juga serba cepat, yang jika momentum itu terlewati maka dapat dipastikan bahwa takdir akan pencapaian cita-cita sejarah tidak mungkin terwujud. 

Tengoklah sejenak kilasan sejarah perjalanan bangsa ini dimulai, ketika hanya dalam waktu 3 hari saja (15-17 Agustus 1945) menjadi sebuah momentum“detik-detik” menentukan dari Takdir bangsa ini, dari mana momentum ini bermula? Bermula dari dijatuhkannya Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 Agustus di Jepang oleh pihak sekutu yang sudah lelah dan ingin segera mengakhiri peperangan dengan sekali pukulan telak, semenjak itulah Jepang yang awalnya hampir saja menguasai kemenangan di Perang Pasifik Raya diluluhlantakan seketika hingga menyerah kalah pada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Menyerahnya Jepang pada Sekutu secara langsung menciptakan status “Vacuum Of Power” atau Kekosongan Kekuasaan didaerah-daerah yang menjadi kekuasaan Jepang salah satunya adalah Indonesia.

Momentum penting ini kemudian ditangkap dengan baik oleh para pemuda yang tergabung dalam gerakan “bawah tanah” terutama oleh Sutan Syahrir yang pada tanggal 15 Agustus 1945 berhasil menangkap siaran radio yang menyiarkan berita mengenai kakalahan dan menyerahnya Jepang, tentu kita harus tahu bahwa meski saat itu Jepang yang dalam keadaan terdesak hingga menyatakan kalah masih saja berupra-pura bahwa semuanya baik-baik saja hingga berita mengenai kekalahannya berusaha ditutup-tutupi bahkan siara-siaran informasi public saat itu seperti stasiun radio melarang mengumumkan berita penting tersebut, namun inilah momentum “menciptakan peluang” dan berhasilnya para pemuda dalam mendapatkan informasi berharga tersebut merupakan celah yang diciptakan sedemikian rupa sehingga Tuhan membantu dengan menciptakan celah yng tidak mungkin menjadi mungkin dan yang sulit menjadi mudah.

Segera setelah mendapatkan informasi tersebut Sutan syahrir menemui Bung Hatta dan Bung Karno mendesak untuk segera mengumumkan Proklamasi, namun usul ini ditolak karena menurut Soekarno dan Hatta kemerdekaan bukanlah sesuatu yang harus dilakukan secara terburu-buru tanpa perhitungan dan persetujuan dari PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang dibentuk Jepang yang telah menjanjikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 7 September 1945), tak ingin menyerah pada keputusan Soekrano-Hatta para pemuda pada malam pukul 21.30 dihari yang sama (15 Agustus 1945) kembali mendatangi rumah soekarno yang dipimpin oleh Wikana dan Darwis sehingga terjadilah bercakapan yang melegenda : 

Wikana : “Bung…apabila Bung Karno tidak mengumunkan kemerdekaan malam ini juga, besok akan terjadi pertumpahan darah…” 
Soekarno bangkit dari duduk dan nampak marah kemudian berjalan menuju Wikana sambil membuka krah baju dan berucap “Ini gorok leher saya, seretlah saya ke pojok itu, ambil nyawa saya malam ini juga, jangan menunggu besok “ 
Wikana terperanjat setelah meilhat sikap dan bentakan Soekarno, suasana menjadi semakin tegang hingga kemudian Soekarno berkata “ Saya tidak bisa melepas tanggung jawab saya sebagai ketua PPKI, karena itu saya akan tanyakan kepada wakil-wakil PPKI besok” 

Gagal membujuk golongan tua untuk segera mengumumkan kemerdekaan, malam itu juga pada pukul 24.00 para pemuda kembali berkumpul dan berdiskusi mengenai langkah selanjutnya, maka diputuskanlah untuk membawa Soekarno dan Hatta keluar dari Jakarta dengan tujuan menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang dan kembali mendesak Proklamasi kemerdekaan Indonesia. Singgih kemudian ditunjuk untuk memimpin Operasi “penculikan” tersebut dan tepat pada pukul 04.00 dini hari tanggal 16 Agustus 1945 disaat Soekarno sedang sahur dan juga penjemputan Hatta terjadi, peristiwa Penculikan yang amat termasyur disebut dengan “Penculikan Rengasdengklok”.

Kegemparan terjadi di Jakarta ketika pada tanggal 16 Agustus 1945 ketika seharusnya rapat PPKI berlangsung namun ternyata Soekarno dan Hatta menghilang, setelah ditelusuri oleh Subardjo ternyata Soekarno dan Hatta diculik ke Rengasdengklok-Karawang, dan terjadilah kesepakatan antara Golongan Tua yang diwakili oleh Ahmad Subardjo dan Golongan Muda yang diwakili oleh Wikana hingga Wikana kemudian mengizinkan Subardjo menjemput Soekarno ke Rengasdengklok untuk membawa kembali Soekarno-Hatta ke Jakarta. Pada pukul 17.30 sore hari tibalah Subardjo di Rengasdengklok namun golongan muda masih mencurigai dan belum sepenuhnya yakin apakah dengan kembalinya Soekarno-Hatta ke Jakarta, Proklamasi kemerdekaan akan dapat dilakukan? Maka kembalilah terjadi percakapan yang termasyur antara Subardjo sebagai penjamin dan Subeno dari golongan pemuda 

Subeno : “Apa Proklamasi dapat dilakukan sebelum tengah malam nanti?” 
Subardjo : “ Tidak mungkin, sekarang sudah sekitar jam delapan malam, kita masih harus ke Jakarta, lalu mengundang para anggota PPKI untuk rapat kilat, itu minta banyak waktu, kami khawatir harus bekerja semalam suntuk untuk mengerjakannya” 
Subeno : “bagaimana kalau jam enam besok pagi (17 agustus 1945)” 
Subardjo : “saya akan berusaha sekuat tenaga agar dapat selesai pada jam enam pagi, tetapi sekitar tengah hari besok pasti sudah beres”
Subeno : :Bagaimana kalau tidak?” Subardjo : “Mayor, kalu semua gagal, besok siang tanggal 17 agustus jam 12.00 belum terjadi Proklamasi jaminannya saya, sayalah yang bertanggung jawab, tembak matilah saya” 

Petang itu juga Sobardjo membawa kembali Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta dan berakhirlah peristiwa Rengasdengklok… Peristiwa selanjutnya adalah usaha-usaha penting yang serba cepat yang terjadi hanya dalam hitungan jam saja namun menjadi penentu penting dari eksistensi bangsa Indonesia sebagai Bangsa dan Negara merdeka yang menjadi cita-cita berabad-abad bangsa ini.

Sunday, 17 January 2021

Lahirnya Paham-Paham Baru di Dunia

Mungkin saat ini beberapa istilah seperti : Nasionalisme, sosialisme, liberalism tidak lagi asing dan sering kali kalian dengar, namun ternyata istilah tersebut sebenarnya adalah paham penting yang berkembang pada abad ke -19 yang kemudian mengubah tatanan politik seluruh Negara di dunia. Awalnya paham ini berkembang di kawasan Eropa dengan tujuan melepaskan diri dari kungkungan gereja, melawan Feodalisme dan memperjuangkan Hak asazi setiap individu hingga Eropa mampu bangkit menjadi Negara-negara yang maju dan berhasil menguasai serta menjajah kawasan Asia-Afrika, dari interaksi karena kolonialime dan Imperialisme inilah Negara-negara Asisa-Afrika juga akhirnya mengenal dan menyerap manfaat dari paham-paham tersebut hingga mampu melawan dan memeredekakan diri dari penjajahan bangsa kulit putih. Berikut adalah lahirnya paham-paham baru dan penting di dunia : 1. Nasionalime Paham ini berasal dari Eropa dengan salah satu tokoh yang terkenal adalah Ernest Renandimana menurutnya nasionalisme adalah sekelompok manusia yang berkeinginan untuk hidup bersatu atau dengan kata lain seperti yang diungkapkan oleh Hans Khon Nasionalisme adalah suatu paham yang menempatkan kesetiaan tertinggi individu terhadap bangsa dan bangsa. Paham nasioanlisme inilah salah satu paham yang sangat penting yang kemudian membangkitkan dan mendorong terjadinya kemerdekaan dari Negara-negara Asia-Afrika. 2. Liberalisme Liberalisme berasal dari bahasa latin yaitu Libertas yang artinya kebebasan. Pada awalnya paham ini lahir dengan tujuan membebaskan manusia dari kungkungan dan doktrinasi gereja namun kemudian semakin meluas hingga menyentuh ranah politik, ekonomi dan kebebasan individu (menjungjung tingggi kebebasan individu dan menentang otoriterme termasuk dalam masalah moral individu). Tokoh – tokoh yang membidani lahirnya faham Liberalisme adalah John Locke dari Inggris dan Montesquieu dari Prancis yang berfokus Liberasime dalam bidang Politik dan Adam Smith berfokus pada Liberalisme Ekonomi. 3. Sosialisme Paham sosialime lahir dengan tujuan agar Negara melakukan usaha kolektif bersama yang produktif dan membatasi milik perorangan sebagai usaha menghindarkan drai kesenjangan/ketimpangan social dan ekonomi sehingga rakyat menerima manfaat berupa pemerataan social dan penghapusan kemiskinan. (bisa dikatakan tdk ada orang yang sangat kaya atau sangat miskin, masyarakat cendrung hidup dengan merata karena kekayaan dikelola dan dimiliki Negara sehingga tidak ada kekayaan/kepemilikan individu yang besar kecuali yang bersifat kecil). Tokohnya adalah Robert Owen dari Inggris. 4. Demokrasi Demokrasi berasal dari kata Demos yang artinya rakyat dan Kratos yang berarti kekuasaan, yang secara singkat bahwa kekuasaan Negara berada ditangan Rakyat dalam artian bahwa Rakyat berhak menentukan dan ikut aktif dalam kehidupan politik Negara. Paham ini lahir di Eropa berawal dari absolutisme dan Otoririterian para penguasa (Raja-Raja di Eropa) sebelumnya. Tokoh dari Demokrasi adalah John Locke dan Montenesque. 5. Pan-Islamisme Paham ini secara khusus lahir dan berkembang di Negara-negara Asia-Afrika yang memiliki latar belakang yang sama yaitu kesamaan beragama islam dan sama-sama dijajah. Kemunduran yang terjadi pada umat islam dan semakin maju serta berkuasanya Negara-negara barat mendorong Jamaluddin Al-Afgani dari Afganistan untuk melahirkan dan menyebarkan paham Pan-Islamisme. Menurut paham Pan-Islamisme, Agama dan Patriotisme tidaklah bertentangan ini kemudian terwujud dengan 2 bentuk persaudaraan yaitu persaudaraan Islamiyah (Ukhuwah Islamiyah) dan Persaudaraan kebangsaan (Ukhuwah wathaniyah) justru persatuan dan kesatuan antar umat islam sangat penting dan upaya penyatuan kekuatan ini disebut dengan Pan-Islamisme yang mendapatkan banyak dukungan dari pemimpin dan intelektual islam sehingga memberikan inspirasi lahirnya kemerdekaan Negara-negara islam yang didorong oleh semangat agama dan perlawanan terhadap penjajah dengan semangat dan perbedaan agama yang dianut (antara Negara penjajah dan Negara yang dijajah).

Sunday, 8 November 2020

Revolusi Rusia : Lahirnya Negara Komunis Pertama di Dunia “Uni Soviet”

 Rusia adalah sebuah Negara yang sangat luas, dingin dan sepi, mengapa? Karena Luas Rusia bisa dikatakan seluas Benua padahal ia adalah sebuah negara, Dingin karena Rusia terkenal dengan musim dinginnya yang ekstrime karena sacara letak geografis sangat dengan Kutub Utara dan Sepi karena Rusia tidak dilalui oleh jalur perdagangan antara barat dan timur. Dan karena beberapa alasan ketika negara-negara Eropa Barat telah menjadi negara Industri namun Rusia masih menjadi negara agraris dengan sistem pemerintahan Monarki absolut dengan Tsar sebagai Raja/kaisar Rusia pemegang kekuasaan tertinggi.

Dikenal sebagai negara yang terbelakang maka pada masa pemerintahan Tsar Alexander III (1881-1894) Rusia mulai merintis menjadi negara Industri sehingga muncul golongan baru dalam sistem sosial Rusia selain Golongan Bangsawan dan Golongan Rakyat Jelata yaitu munculnya Golongan Buruh (proletar) , kaum inilah yang suatu saat akan melahirkan faham sosialis dan Komunis yang akan menggulingkan sistem Monarki (kerajaan) di Rusia. Adanya ketidakpuasaan terhadap pemerintahan monarki pada saat itu kemudian mendorong terbentuknya kelompok Molshevik (sosial-Demokrat) yang dipimpin oleh George Plekhanov  dan kelompok Bolshevik ( Komunis) yang dipimpin oleh Lenin,  mengingikan terjadinya Revolusi dengan cara menggulingkan Tsar yang dianggap sudah tidak layak dan untuk memperlancar tujuannya tersebut maka dibentulah Soviet Pitersburg yaitu semacam dewan buruh dan tentara.

Maka pada taanggal 7 Oktober 1917, kekaisaran Rusia digulingkan oleh  soviet Pitersburg dibawah kendali kelompok Bolshevik dengan pimpinan Lenin serta mengganti Rusia dengan negara Uni Soviet dengan Komunnis sebagai sistem negara satu-satunya, Revousi Rusia disebut juga dengan Revolusi Oktober. Nasib Tsar yang digulingkan yaitu Tsar Nicholas II sangat mengenaskan dimana untuk menghapus jejak kemunduran Rusia maka Tsar beserta seluruh Keluarganya dibunuh dengan kejam. Lenin yang dikenal sebagai tokoh utama yang membidani lahirnya negara Komunis pertama di dunia menjadikan Moskow sebagai pusat dari ibu kota Komunis  dunia dan menjadikan Uni Soviet sebagai “perkumpulan” negara-negara Komunis seluruh dunia. Adapun pengaruh dari terjadinya Revolusi Rusia adalah lahir dan berkembangnya faham Komunis di dunia termasuk di Indonesia dengan munculnya partai ISDV  (1920) dan PKI yang pernah menempati urutan terbesar kedua di dunia sebagai partai komunis setelah Uni soviet sebelum menjadi partai dan aliran terlarang di Indonesia pada tahun 1965.


Lenin ketika sedang berpidato pada saat terjadinya revolusi Oktober sumber : https://sumbersejarah1.blogspot.com/2018/10/revolusi-rusia.html

 

Kedatangan “Negara Matahari Terbit” di Indonesia


Gambar Bendera Jepang Sumber : https://magazine.job-like.com/makna-warna-di-bendera-jepang/

kalian mengetahui bagaimana bendera dari Neagra Jepang bukan? Bendera Jepang berwarna dasar putih dengan bentuk lingkaran berwarna merah ditengahnya, nah inilah yang mengggambarkan sebagai bentuk dari matahari karena bangsa Jepang meyakini bahwa asal usul nenek moyang mereka berasal dari Dewa Matahari atau yang disebut dengan Ameteratsu dan Kaisar Jepang yang sangat mereka sakral-kan dan diangggap suci dipandang sebgai titisan langsung drai Dewa Ameteratsu. Bisa dikatakan hal ini kemudian mendasari munculnya Fasisme dari negeri Jepang, apa itu Fasisme? Fasisme adalah faham yang memandang bahwa satu bangsa paling unggul dan paling tinggi dibanding bangsa-bangsa lainnya sehingga mereka merasa berhak menguasai bangsa lainnya. Dan Fasisme dijepang memiliki slogan Hakko Ichiu yang artinya menguasi dunia dibawah satu kekaisaran, apalagi bisa dikatakan bahwa Indonesia merupakan bangsa satu rumpun dengan bangsa Jepang jadi ini merupakan salah satu faktor Jepang juga menargetkan Indonesia yang saat itu berada dibawah kekuasaan Hindia Belanda agar masuk pada kekuasaan Kekaisaran Jepang.

Kedatangan “Negara Matahari terbit” pada awalnya disambut baik dan antusias oleh hampir seluruh rakyat Indonesia karena slogan “saudara Tua” membuat bangsa indonesia percaya bahwa kedatangan Jepang akan membantu Indonesia terlepas dari penjajahan Belanda. Untuk hal ini kemudian tidak salah karena setelah kedatangan bangsa Jepang ke Indonesia maka terjadilah perjanjian Kalijati di Subang pada 4 maret 1942 dimana Belanda yang diwakili oleh jendral Ter Poorter menyerah tanpa syarat kepada Jepang yang diwakili oleh Jendral Imamura. Namun ibarat sebuah pepatah “keluar dari mulut buaya masuk mulut harimau” setelah indonesia lepas dari penjajahan Belanda maka dibukalah lembaran baru sejarah bangsa Indonesia yaitu masa Pendudukan Militer Jepang yang jauh lebih menyengsarakan walau hanya terjadi selama 3,5 tahun yaitu 1942-1945.

Pemerintahan yang dibentuk di Indonesia pada masa penjajahan Jepang adalah sistem Militer, baik itu ekonomi, politik, sosial dan Budaya hal ini bertujuan agar Indonesia membantu Jepang dalam memenangkan Perang Asia Pasifik melawan As dan sekutu. Perlu kalian ketahui bahwa Jepang bisa dikatakan satu-satunya bangsa Asia yang “setara” dengan bangsa Barat yang dilatarbelakangi kemenangan perang Jepang atas Rusia sebagai bangsa kulit putih pada tahun 1905 dan ini sekaan membuktikan bahwa paradigma bangsa kulit berwarna seperti bangsa-Bangsa Asia ternyata mampu mengalahkan bangsa kulit putih dan menjadi pemicu lahirnya ‘rasa percaya diri” bangsa-bangsa Asia, dan terlibatnya Jepang dalam perang Pasifik ketika terjadinya perang Dunia adalah ketika Jepang dengan berani menantang dan mengusik Amerika Serikat dengan diserangnya Pangkalan Militer AS di Pearl Harbor pada 8 Desember 1941.

Karena pemerintahan yang dibentuk oleh jepang adalah pemerintahan militer maka saat itu Indonesia dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

1.       Pemerintahan Militer Angkatan Darat yaitu tentara Kedua Puluh Lima untuk sumatera yang berpusat di Bukit Tinggi

2.       Pemerintahan Militer Angkatan Darat yaitu tentara Keenam Belas untuk Jawa dan Madura pusatnya di Jakarta dan dibantu oleh Angkatan Militer laut

3.       Pemerintahan Militer angkatan Laut yaitu Armada selatan kedua untuk daerah kalimantan, sulawesi, dan maluku, pusatnya di Makassar.

 

Sistem ekonomi juga menggunakan sistem ekonomi Milter dimana segala keuntungan dan aktifitas ekonomi dilakukan dengan tujuan membantu kemenangan Jepang, inilah kemudian menjadi salah satu alasan penderintaan rakyat sangat dirasakan melebihi ketika penjajahan Belanda, karena bagaimanapun ketika Belanda menjajah Indonesia namun Belanda tetap melakukan pembangunan yang langsung atau tidak langsung maka manfaatnya dirasakan oleh masyarakat Indonesia seperti Pembangunan Gedung-gedung Pemerintahan, Jembatan, Waduk, Irigasi, Jalan-jalan Raya (seperti Jalan raya Deandles atau Jalan Raya Pos) juga fasilitas-fasilitas umum lainnya seperti stasiun, rel kereta api, rumah skait, sekolah, universitas dll sedangkan Pemerintah militer Jepang bisa dikatakan mengambil atau malah menghancurkan apa yang sudah dibangun oleh Belanda (walau tidak semua) seperti Baja-Baja, besi besi dan logam-logam lainnya seperti yang ada pada jembatan-jembatan diambil dan dihancurkan untuk dileburkan dengan tujuan dibuat kembali menjadi alat-alat pendukung perang Jepang, ditambah lagi kewajiban menyerahkan hasil bumi yang sangat memberatkan atau menjadi Romusha mengakibatkan banyak korban jiwa baik karena kelaparan atau kekelahan bekerja tanpa henti.

Dalam sistem pendidikan demikian pula dilakukan doktrinasi dan pelatihan-pelatihan militer untuk rakyat agar dapat dipergunakan oleh jepang sebagai tentara cadangan termasuk organisasi-organisasi kepemudaan, dalam bidang sosial salah satunya dibentuk Tanorigumi atau yang kita sebut dengan RT/RW saat ini dnegan tujuan mengawasi gerak-gerik rakyat adar dapat dipantau oleh pemerintah Jepang. Dalam bidang budaya juga diberlakukannya penggunakan bahasa Jepang sebagai bahasa wajib dalam pengantar pendidikan, diwajibkannya masyarakat melakukan penghormatan dengan membungkuk pada Matahari yang secara tidak langsung berarti melakukan penghormatan pada kaisar Jepang.

Itulah seringkali kemudian kita sering mendengar cerita drai nenek atau kakek kita dahulu bagaimana sulitnya hidup pada zaman Militer Jepang, saking menderitanya bahkan manusia-manusia tidak memiliki kain untuk pakaian sehingga menggunakan karung goni yang penuh kutu untuk menutupi dan menghangatkan tubuh, belum lagi saking sulitnya masyarakat mendapatkan makanan hingga batang pisang hingga jantung pisang digunakan untuk lauk makan bahkan dibeberapa daerah di indonesia masyarakat memakan tanah “Hampo” untuk dikonsumsi pengganti nasi.

 

penderitaan pada masa penjajahan jepang sumber : https://www.berkasilmu.com/sejarah-penjajahan-jepang-dan-kekejaman-jepang-di-indonesia/

akibat kelaparan pada masa Penajajahan Jepang sumber gambar : https://agdesign.me/ 


Sunday, 25 October 2020

Revolusi Amerika : Kemerdekaan Amerika, resolusi HAM dan awal keruntuhan kerajaan-kerajaan Eropa

Kalian pernah  film Titanic yang tersohor dan menyabet banyak kategori penghargaan Oscar? Jika kalian pernah menontonnya maka kalian akan mendapati cerita bahwa kapal Titanic yang diramalkan tidak akan bisa tenggelam adalah kapal yang berisikan orang-orang inggris yang hendak mencari “peruntungan” menuju negeri Amerika pada tahun 1912. Bisa dikatakan bahwa “negeri Amerika” adalah tempat dimana orang-orang Eropa terutama orang-orang Inggris yang menginginkan kebebasan memilih “berhijrah’ itulah mengapa Amerika bisa dikatakan menjadi negeri yang lebih maju dibanding dengan Eropa padahal orang-orang Amerika (yang notabene berkulit putih) merupakan keturunan yang sama yaitu Eropa.

Penemuan Benua Amerika

Benua Amerika ditemukan Oleh Colombus pada tahun 1492 yang mengira itu adalah tanah India (itulah mengapa penduduk asli Amerika diberi nama suku Indian), baru pada tahun 1503 seorang penjelajah bernama Amerigo Vespuci meluruskan dan membuktikan bahwa yang ditemukan oleh Colombus bukanlah India tapi sebuah benua baru, sebagai bentuk penghargaan maka benua tersebut diberi nama Amerika.

Koloni di Amerika

Pada abad ke 17 Amerika menjadi rebutan antara Inggris dan Prancis, sehingga terjadi perang yang dinamakan perang Tujuh Tahun (1756-1763), masyarakat kulit putih di Amerika yang notabene kebanyakan adalah orang inggris tentu saja lebih memihak kepada inggris dari pada Prancis, sehingga perang tujuh tahun ini berhasil dimenangkan oleh pihak inggris. 

Pertentangan dengan Inggris

Setelah kemenangan Inggris atas Perancis di Perang Tujuh Tahun, maka status Amerika saat itu menjadi salah satu daerah koloni inggris dan untuk banyak hal harus bersia mengikuti peraturan dan keinginan inggris sebagai Negara induk. Pertentangan kemudian terjadi ketika setelah Perang Tujuh Tahun berakhir Kas keuangan Inggris menjadi terkuras dan tentu saja Inggris membutuhkan pemasukan, maka kemudian Inggris memberlakukan beberapa kebijakan terkait Amerika seperti :

1.       SugarAct atau Undang Ungdang Gula (1768) dimana gula yang masuk ke daerah koloni dikenai pajak

2.       Stamp Act atau Undnag-Undnag Materai (1765) yaitu pajak materai pada dokumen resmi maupun barang cetak di daerah koloni

3.       Townshed Act atau Undang-undang Twonshed yaitu pajak yang dikenakan pada Timah, Cat kertas (tinta), gelas dan Teh Import

4.       Tea Act atau Undang-Undang The (1773) yaitu memberikan kewenangan lebih (monopoli) pada EIC (kongsi dagang milik Inggris) dalam perdagangan Teh sehingga mematikan usaha pedagang setempat.

Selain dari penolakan atas berbagai pajak yang dibebankan kepada koloni, penolakan juga dilakukan karena dalam pengambilan keputusan, pihak parlemen Inggris tidak menyertakan/melibatkan perwakilan dari pihak koloni sehingga muncullah slogan “No Taxation without Represantation” yang artinya Tolak Pajak Tanpa Perwakilan.

Peristiwa The Boston Tea Party


Gambaran Peristiwa The Boston Tea Party 
sumber : https://chapinus.fandom.com/wiki/Boston_Tea_Party_(Final_Draft)



Puncak dari penolakan dan perlawanan kepada Inggris adalah terjadinya peristiwa The Boston Tea Party atau Pesta The Boston yaitu ketika para pedagang yang berpura-pura menjadi orang Indian dan  membajak Inggris (EIC) dan melemparkan seluruh  teh-teh tersebut ke laut

Dibentuknya The Continental Congress

Perlawanan-perlawanan yang dilakukan oleh koloni sama sekali tidak membuat Inggris goyah, sehingga sebagai bentuk perlawanan secara diplomasi dan persatuan Nasional dari berbagai daerah bagian Koloni maka dibentuklah The Continental Congress  yang terdiri dari 13 koloni bertemu di Philaderphia pada Oktober 1774 yang menghasilkan 2 keputusan yaitu :

1.       Menghentikan hubungan dagang dengan Inggris jika pemerintah inggris tidak menghapuskan aturan pajak yang membelenggu koloni

2.       Menyerukan setiap koloni untuk menyiapkan warganya berlatih perang.

Dalam hasil kongres tersebut belum ada tuntutan untuk merdeka kepada pihak inggris, namun karena Inggris masih tetap bergeming maka munculah seruan-seruan agar Amerika merdeka dan terlepas dari inggris. Pada 4 Juli 1776 dideklarasikanlah kemerdekaan Amerika serikat dengan Presiden pertamanya yaitu George Washington, sedangkan 4 anggota kongres yang terkenal vocal dalam menyuarakan kemerdekaaan adalah Thomas Jefferson, John Adam, James Wilson, dan Alexander Hamilton. Namun dalam upaya kemerdekaannya Amerika dibantu oleh pihak Perancis yang sebelumnya pernah dikalahkan oleh Inggris dalam Perang Tujuh tahun dalam memperebutkan Amerika (tapi sekarang agar bisa merdeka dari inggris justru amerika dibantu oleh Perancis) sehingga Inggris baru mengakui kemerdekaan Amerika pada tahun 1783 dalam perjanjian yang diselenggarakan di Paris.

Perjuangan Hak Asasi Manusia

Yang menjadi keunikan dari kemerdekaan Amerika adalah dengan dideklarasikannya kemerdekaan maka dideklarasikan pula mengenai Hak Asasi Manusia seperti yang tertuang dalam dokumen Deklarasi bahwa “semua manusia sama-sama memiliki hak yang tidak dapat diganggu gugat, yaitu hak hidup, bebas dan mengejar kebahagiaan. Pemerintah dibentuk dan berwenang untuk melindungi hak asasi itu atas persetujuan rakyat (pihak yang diperintah)”

Pengaruh Revolusi Amerika

Ada beberapa alasan penting mengapa Revolusi Amerika merupakan Revolusi yang berpengaruh terhadap masa depan dunia adalah bahwa dengan terjadinya revolusi Amerika selain sebuah bentuk perjuangan terhadap penjajahan juga merupakan perjuangan atas Hak Asasi Manusia yang pada dasarnya lahir sebagai manusia yang merdeka, dan Pemerintah berkewajiban untuk melindungi hak hak warga negaranya dan menjamin kedaulatan serta demokratisme. Selain itu pengaruh dari Revolusi Amerika adalah meluasnya faham Demokrasi dan Liberalisme ke wilayah Eropa mengingat saat itu Eropa masih kuasai oleh system Monarki (Kerajaan) yang lebih banyak menguntungkan para golongan kelas atas (keluarga kerajaan, Bangsawan dan kaum rohaniawan) dan revolusi yang lahir sebgaai pengaruh dari adanya Revolusi Amerika adalah terjadinya Revolusi Perancis (1789-1799) yang berhasil manjatuhkan Raja Perancis saat itu yaitu Louis XVI yang dianggap lemah, tidak becus dan korup.

 

Sunday, 18 October 2020

Indonesia : “SEBUAH NAMA YANG TAK DAPAT LAGI DITUKAR ATAU DIGANTI”




sumber gambar : https://en.wikipedia.org/wiki/Geography_of_Indonesia

Seringkali kita dibuat penasaran sebenarnya dari mana nama Indonesia berasal? Nama yang sejak kehadirannya hingga saat ini menjadi sumber kekuuatan dan perjuangan hingga tertumpahnya nyawa dan darah para pahlawan yang tak dapat terhitung banyaknya. Ternyata nama Indonesia mulanya dikembangkan oleh Adolf Bastians (seorang Sarjana Jerman) yang mengambil istilah dari Logan (seorang sarjana Inggris). Namun yang dimaksud Bastians dengan Konsep Indonesia adalah Indonesia secara Etnografi, Bukan konsep Indonesia seperti saat ini. ( AM. Sardiman dan Lestariningsih, Amurwani Dwi (2017) : 195).

Etnografi adalah sebuah cabang dari ilmu sosial yang mempelajari pola hidup dan interaksi kelompok berdasarkan sistem Sosio-Kultural. Jadi awalnya nama Indonesia bukanlah nama sebuah bangsa dan negara seperti saat ini, nama indonesia awalnya hanya digunakan untuk menyebut suatu masyarakat yang memiliki pola sosial-kultural yang sama, namun kemudian dari inspirasi nama inilah para pendiri bangsa menggunakannya bukan hanya sebatas identitas namun juga cita-cita.

Dipelopori oleh M. Hatta sebgai pengurus aktif dari Perhimpunan Indonesia/ PI (1925) di Belanda (saat itu beliau dan beberapa pemuda tengan mengenyam pendidikan di negeri Belanda) dengan secara aktif dan rutin mengeluarkan majalah sebagai corong perjuangan propaganda kemerdekaan. Awalnya majalah tersebut bernama : “Hindia Putra” kemudian diganti menjadi “Indonesia Merdeka”. Digantinya nama majalah tersebut memiliki maksud atau tujuan besar yaitu agar kemudian orang-orang tidak lagi memakai nama “Indes Nerderlandises/Hindia Belanda” yang cendrung merendahkan namun menggantinya dengan membiasakan menyebut nama “Indonesia” maka dimuali-lah masa itu...masa dimana dalam diskusi-diskusi, perdebatan-perdebatan, pidato-pidato, kongres-kongres bahkan media massa kompak tak lagi menyebut dan menulis “Indes Nerderlandises/Hindia Belanda” namun “INDONESIA”, Seperti yang M, Hatta katakan ...”SEBUAH NAMA YANG TAK DAPAT LAGI DITUKAR ATAU DIGANTI”




Berakhirnya masa Pemerintahan Orde Baru

Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998 Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto#/media/Berkas:Jenderal_TNI_Soeharto.png ...