Setelah terjadinya Perang Dunia I yang berakhir pada tahun 1918, dunia kembali dihadapkan pada perang yang lebih dahsyat dalam sejarah umat manusia, yaitu Perang Dunia II (1939 – 1945). Tentu kalian sudah mengetahui bahwa Jerman adalah Negara yang mengalami kekalahan dalam Perang Dunia I, akibatnya Jerman harus memenuhi persyaratan dari pihak menang dalam perjanjian Versailles yang tentu saja isinya benar-benar “membunuh” Jerman hingga Jerman mangalami kebangkrutan dan Kemiskinan luar biasa. Maka…dimasa-masa sulit dan krisis itu lahirlah sosok yang memimpikan kembali kebangkitan dan kejayaan masa lalu… Yah…Perang Dunia II terjadi karena Ambisi Jerman, Jepang dan Italia yang “terlahir” kembali karena satu hal yaitu : Sejarah!
1. Nazisme Jerman
Foto Adolf Hitler Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Adolf_Hitler
Adolf Hitler atau julukannya Der Fuhrer (Sang Pemimpin) Sosok legendaris yang menjadi pemimpin partai NAZI yang menyulut terjadinya Perang Dunia II yang diawali dari penyerangan Jerman ke Polandia dengan strategi perang “Blitzkrieg” atau Serangan Kilat, dimana untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia, Tank dijadikan sebagai “senjata” utama dalam melawan pasukan Kaveleri berkuda. Bagaimana sosok Hitler mampu membangkitkan Jerman dengan waktu yang relative singkat dan menyelamatkan Jerman dari kebangkrutan yang memalukan? Jawabannya adalah dengan semangat Sejarah!, Yah…nenek moyang bangsa Jerman adalah adalah bangsa Arya yang merupakan ras unggul manusia dimana ras Arya adalah ras manusia pertama didunia “berhasil” menjadi manusia modern. Hitler mendoktrin kepada bangsa Jerman yang saat itu tengah terpuruk bahwa mereka harus bangkit karena mereka adalah bangsa paling unggul yang paling berhak menguasai dunia dan doktrin ini disebut dengan Doktrin Lebenstraum. Lantas tentu kalian pernah mendengar dengan Genosida (pembantaian/pembersihan terhadap kelompok manusia tertentu) yang dilakukan oleh Nazi terhadap kaum Yahudi di Jerman, lantas apa latar belakang mengapa Hitler begitu membenci kaum Yahudi? salah satu alasannya adalah ketika terpuruknya perekonomian Jerman, penduduk Jerman mayoritas sangat miskin dan menggelandang, justru saat itu orang-orang Yahudi di Jerman adalah kelompok orang yang hidup sejahtera dan bisa dikatakan “menguasai” perekonomian Jerman, jelas ini mungkin membuat terjadinya kecemburuan social dan ketimpangan ekonomi yang sangat jauh antara penduduk asli Jerman dan Yahudi yang notabene sebagai pendatang, kebencian inilah kemudian yang membuat Hitler “mendendam” terhadap bangsa Yahudi.
2. Fasisme Italia
Foto Bonito Mussolini Sumber : https://www.idntimes.com/science/discovery/bayu-widhayasa/fakta-tentang-benito-mussolini-sang-diktator-fasis-italia-c1c2
Pasca Perang Dunia I berakhir,
Italia juga mengalami keterpurukan meskipun dapat dikatakan tidak seterpuruk
Jerman, namun dimasa sulit tersebut kemudian muncul pula sosok Benito Mussolini
yang disebut dengan Il Duce (Sang
Pemimpin) juga membangkitkan Italia dengan Sejarah!, Italia dahulu adalah pusat
dari Kekaisaran Romawi yang sangat Termasyur dan menguasai wilayah yang sangat
luas seperti Eropa, Afrika, Mesir, Laut Tengah hingga Timur Tengah (Jazirah Arab).
Semangat sejarah inilah kemudian yang dibangkitkan kembali oleh Mussolini yang
meyakini bahwa Italia harus merebut kembali kejayaan dan menguasai daerah yang
dulu Romawi Kuasai dan dokrin ini disebut dangan Doktrin Italia Irredenta dengan mencanangkan kebijakan melalui Politik Italia La Prima atau Italia Raya.
Keteribatan Italia dalam Perang Dunia II adalah pada tanggal 10 Juni 1940
ketika Italia secara resmi mengumumkan perang kepada Inggris dan Prancis.
3. Militerisme Jepang
Sejak tahun 1930-an militerisme
di Jepang menjadi pemegang peran kekuasaan karena pemerintahan Sipil dianggap
tidak mampu mengatasi krisis Ekonomi yang dihadapi Jepang saat itu, dengan
perdana Menteri Hideki Tojo, Jepang muncul sebagai Negara yang kuat di wilayah
Asia. Semangat yang dihembuskan oleh Hideki Tojo juga adalah semangat sejarah,
dimana mereka meyakini bahwa bangsa Jepang adalah Bangsa yang paling unggul
karena merupakan keturunan langsung dari Dewa Matahari (Ameteratsu) dan bercita-cita membawa Asia berada dibawah satu
bendera/kekuasaan yaitu Bendera Jepang dan doctrine ini disebut dengan Doktrine
Hakko-Ichi-U dan inilah salah satu
alasan mengapa Jepang melakukan ekspansi dan jajahan di negara-negara Asia
salah satunya Indonesia. keterlibatan Jepang dalam perang Dunia II di Front
Pasifik adalah dengan serangan Jepang atas pangkalan Militer Amerika Serikat di
Pearl Harbour, Hawaii pada tanggal 7 Desember 1941.
Sudah kalian ketahui bukan bahwa
bagaimana Sejarah ini bisa dijadikan “senjata” teramat Dahsyat dalam
membangkitkan kembali sebuah Negara yang terpuruk menjadi Negara yang lebih
berdaya, terlepas kemudian Negara-negara diatas (Jerman, Italia dan Jepang)
menjadi penganut Chauvinisme (Faham yang menganggap bahwa bangsanya yang paling
unggul dari pada bangsa lain) yang tidak patut ditiru, namun kemudian ambillah
sisi baik dari semangat sejarah bahwa Negara Indonesia juga adalah Negara besar
dan diberkahi dengan perjalanan sejarah yang luar biasa, bagaimana dahulu Kerajaan
Majapahit dan Sriwijaya mampu menjadi kerajaan yang besar, kuat dan luas
wilayah Kekuasaannya, bagaimana dahulu kita merupakan Negara “pelopor” dari
Konferensi Asia – Afrika yang karenanya menjadi Inspirasi bagi Negara-negara
Asia-Afrika yang masih terjajah untuk meraih kemerdekaan. Tentu saat ini kita
pasti mampu kembali menjadi Negara yang besar, maju dan disegani jika kita
menyadari dan memberdayakan segala potensi yang kita miliki sebagai bangsa
tanpa kemudian harus merendahkan bangsa lainnya dan tetap aktif berperan dalam
menjaga perdamaian dunia. Siapkah kalian menjadi generasi bangsa yang mampu
mengembalikan kejayaan Indonesia? Maka…mulailah dengan belajar dan mencintai
Sejarah!.