Monday, 13 February 2023

Berakhirnya masa Pemerintahan Orde Baru



Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto#/media/Berkas:Jenderal_TNI_Soeharto.png

Setelah berkuasa kurang lebih selama 32 tahun maka tepat pada tanggal 21 mei 1998 pemerintahan Orde Baru yang dimotori oleh Presiden Soeharto harus berakhir, dapat dikatakan Presiden Soeharto merupakan pemimpin terlama didunia yang menjabat sebagai presiden disebuah negara, adapun kronologi dan sebab berakhirnya pemerintahan soeharto adalah sebagai berikut...

1. Krisis Moneter

Pada tahun 1997 terjadi krisis Multidimensional (krisis berbagai bidang) yang kemudian berdampak pada krisis moneter hingga krisis Politik, Ekonomi, Sosial, Hukum dan Krisis kepercayaan terhadap Pemerintah. krisis moneter ini berawal dari jatuhnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS karena krisis yang terjadi di Thailand yang kemudian menjadi efek domino terhadap kondisi ekonomi negara-negara Asia, nsebagai contoh nilai tukar rupiah pada tahun 1997 normalnya adalah 25.000 yang kemudian melonjak menjadi 16.000/dollar AS, akibatnya terjadi kebnagkrutan dunia usaha di sektor rill dan banyak bank yang terpaksa tutup karena terjadi kecemasan masyarakat yang membuat nasabah menarik simpanan mereka secara besar-besaran.

2. Krisis Ekonomi yang menyebabkan hal-hal berikut ini

a. hutang negara yang sangat besar sehingga negara tidak mampu membayar.

b. investor asing yang diberikan kemudahan pada masa orde baru secara tidak langsung mematikan investror dalam negeri, dimana karena krisis kemudian para investor asing ini lari beramai-ramai mencabut investasinya.

c. akibat banyaknya investor asing yang mencabut investasinya membuat banyak pabrik dan perusahaan yang bangkrut sehingga banyak pekerja yang terkena PHK dan usaha menjadi macet.

d. kelangkaan sembako sehingga membuat meroketnya harga dan terjadinya Panic Buying.

e. maraknya KKN

f. pembangunan yang tidak merata didaerah daerah dan hanya terpusat di pulau jawa

3. Krisis Politik

Pemilu tahun 1971 hingga 1997 Partai Golkar sebagai penusung kepemimpinan Soeharto selalu memenangkan Pemilu , namun untuk pemilu terkahir masa orde baru tahun 1997 terjadi penolakan atas kemenangan kembali Soeharto yang dianggap telah melakukan penyalahgunaan kekuasaan dan penyimpangan dibidang Politik seperti :

a. UU yang mengekang kebebasan Politik

b. Menteri dan pejabat publik dari orang-orang terdekat (nepotisme)

c. Kemenangan Golkar setiap Pemilu

4. Krisis Sosial

kesenjangan sosial menyebabkan kriminalistas semakin tinggi dimana puncaknya adalah terjadinya kerusuhan dan penjarahan terutama pada etnis Tiong Hoa akibat perekonomian terlalu didominasi oleh etnis Tiong Hoa.

5. Krisis Hukum

selama masa pemerintahan presiden soeharto menjadikan lemahnya hukum atau penegakan hukum dikarenakan peran hakim yang dikendalikan oleh pemerintah yang merekaya hukum  agar sesuai dengan keinginan/kepentingan pemerintah sehingga pada masa pemerintahan orde baru dianggap belum mampu menciptakan keadilan bagi masyarakat indonesia.

6. Krisis Kepercayaan

krisis diberbagai bidang menyebabkan menurunnya kepercayaan terhadap pemerintah yang diakibatkan KKN merajalela dann melebarkan kesenjangan antara si Kaya-Miskin

Pemerintahan Orde Baru dianggap gagal karena :

1. Gagal membangun kehidupan Politik yang demokratis

2. Gagal menegakan keadilan sosial

3. Gagal melaksanakan perekonomian yang memihak rakyat

yang kemudian mendorong lahirnya Reformasi 1998 (Reformasi : perubahan terhadap sistem yang telah ada), adapun tuntutan dari Reformasi adalah :

1. menuntut presiden Soeharto turun

2. penghapusan Dwi Fungsi ABRI

3. Amandemen UUD 1945 dan pelaksanaan Otonomi Daerah

4. Penghapusan KKN

5. Tegaknya Sipremasi Hukum dan HAM

akibat terjadinya demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran maka jatuhnya 4 orang mahasiswa Trisakti yang menjadi Korban yang kemudian disebut sebagai pahlawan Reformasi yaitu : Elang, Hery, Hafidin Royan dan Hendriawan Soe dan peristiwa tersebut disebut sebagai Tragedi Trisakti 1998.

tepat pada tanggal 21 Mei 1998 karena desakan dari berbagai pihak dan kondisi yang semakin tidak kondusif maka sevara resmi presiden Soeharto mengundurkan diri yang digantikan oleh wakilnya yaitu BJ. Habibi yang menandai berakhirnya masa Orde baru.



Friday, 27 January 2023

Kehidupan Politik dan Ekonomi pada masa Orde Baru

 


Foto Presiden Soeharto 
sumber https://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto#/media/Berkas:Jenderal_TNI_Soeharto.png

Karena ketidaksabilan Politik dan Ekonomi terjadi pada masa pemerintahan Orde Lama maka Presiden Soeharto kemudian melakukan langkah-langkah strategis untuk mengembalikan kestabilan politik dan ekonomi sebagai dasar dari pembangunan sebuah negara. Adapaun langkah-langkah tersebut terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Membuat kebijakan politik Luar Negeri

2. Membuat kebijakan politik dalam negeri

3. Rehabilitasi Ekonomi.


 1. Kebijakan Politik Luar Negeri

Kebijakan politik pada masa demokrasi terpimpin yang condong ke Blok Timur kemudian oleh Presiden Soeharto diubah menjadi Kebijakan Politik Bebas Aktif dimana Indonesia tidak condong pada salah satu Blok (baik Blok Barat maupun Blok Timur) yang kemudian dibuktikan dengan :

1. Mengakhiri Konfrontasi dengan Malaysia

2. Masuk kembali menjadi anggota PBB pada 28 September 1966 setelah keluar pada 20 Januari 1965

3. Memprakarsai terbentuknya ASEAN

2. Kebijakan Politik Dalam Negeri :

   1. Melakukan Pemilu tahun 1971 yang diikuti oleh 9 partai (Multi Partai) yaitu :  NU, Parmusi, PSII, PERTI, Partai Kristen Indonesia, Partai Khatolik, Partai Murba, IPKI, PNI, dan ditambah dengan Golkar. Dan dimenangkan oleh Golkar.

   2.  Pada tahun 1973 dilakukan Fusi (Penyatuan/penyederhanaan Partai) yaitu menjadi Dwi Partai + Golkar :

1.       PPP Sebagai peleburan dari partai berasaskan Islam (NU, PARMUSI, PSII, Perti)

2.       PDI sebagai peleburan dari Partai Nasionalis dan non Islam (Partai Kristen Indonesia, Partai Khatolik, Partai Murba, IPKI, PNI)

3.       Organisasi kemasyarakatan GOLKAR (PNS, POLISI, ABRI)

2.3   Penyeragaman Ideologi PANCASILA

2.4   DWI FUNGSI ABRI yaitu para anggota ABRI terlibat dalam kegiatan Sosial Politik seperti : masuk menjadi anggota Parlemen (Fraksi ABRI) dan menjadi pejabat publik/pejabat negara.

 3. Rehabilitasi Ekonomi

3.1   Menanggulangi masalah Utang Piutang dengan cara berhasil mengatur kembali jadwal pembayaran utang yang jatuh tempo

3.2   Melakukan kerjasama dengan IMF (Internasional Monetary Fund) untuk membiayai pembangunan dan agar pembangunan diakui secara internasional.

3.3   Pemetapkan UU no 1 tahun 1967 mengenai memberikan kemudahan izin untuk penanaman modal Asing (PMA)

3.4   Pemetapkan UU no 6 tahun 1968 mengenai memberikan kemudahan izin untuk penanaman modal dalam Negeri (PMDN) dengan cara pemerintah membebaskan Pajak untuk investor dalam negeri dengan kriteria tertentu.

Thursday, 12 January 2023

Lahirnya Sejarah Pergerakan Nasional (1908)

 

Pergerakan nasional merupakan bentuk perlawanan bangsa indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisem dengan cara yang lebih moderat melalui politik dan kebudayaan

Perbedaan sebelum dan sesudah :

No

Sebelum

Sesudah

1.

Berjuangan bersifat kedaerahan

 

Berjuang dari berbagai daerah bersatu

 

2.

Tidak terorganisir

 

Terkoorganisir dengan baik yaitu dengan munculnya organisasi –organisasi nasional

 

3.

Tidak menggunakan strategi karena hanya perlawanan senjata dan fisik

 

Menggunakan strategi modern yaitu dengan perlawanan secara organisasi nasional

 

4.

Berpusat pada 1 tokoh (tokoh agama, raja dan bangsawan)

Adanya regenerasi dan kaderisasi

 

 

Faktor-faktor pendorong lahirnya pergerakan nasional  yaitu internal (dari dalam) dan eksternal (dari luar)

Internal :

1. Diskiriminasi sosial karena bangsa indonesia ditempatkan di kelas yang terendah

2. Penindasan dan kesengsaraan rakyat

3. Munculnya golongan terpelajar hasil dari kebijakan politik etis

4. Kenangan akan kejayaan masa lalu seperti kejayaan pada masa kerajaan Majapahit dan Sriwijaya

5. Cita-cita menjadi negara yang merdeka

        Eksternal :

    1. Masuk dan berkembangnya paham paham baru didunia

    2. Kemenagan Jepang dan Rusia tahun 1905 di Semenanjung Korea dan Manchuria

    3. Lahirnya peristiwa Revolusi diberbagai kawasan Asia contoh : Revolusi China/Tiongkok.






Wednesday, 11 January 2023

Perpindahan kekuasan dari Orde Lama ke Orde Baru

 

A.      


Sumber foto : https://www.merdeka.com/

            Latar Belakang :

1.       Peristiwa G30S/PKI

2.       Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat)

3.       Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret)

4.       Dualisme Kepemimpinan


G30S/PKI

            Latar belakang:

1.1   Ketidakstabilan politik pada masa demokrasi terpimpin

1.2   Politik Luar Negeri condong ke Blok Timur (Jakarta – Peking-Pyongyang)

1.3   Nasakom (Nasionalis Agama dan Komunis)

1.4   Konflik TNI AD dan PKI (pembunuhan 7 Perwira Tni AD)

Dampak :

1.       Ketidakstabilan dan ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah

2.       Inflasi 600 % sehingga harga sembako melonjak dan kelangkaan bahan makanan pokok

3.       Pemerintah malah membuat proyek mercusuar 

2.                       Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat)

            Dibentuknya Front Pancasila yang terdiri dari

1.       Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI)

2.       Kesatuan Aksi Pemuda Indonesia (KAPPI)

3.       Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI)

4.       Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI)

5.       Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI)

6.       Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI)

7.       Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KGI)

        Mendatangi Gedung DPR-GR dan menuntut TRITURA yaitu :

1.                           Bubarkan PKI

2.                           Bersihkan kabinet-kabinet dari unsur-unsur PKI

3.                           Turunkan harga

Namun tuntutan tersebut tidak dipenuhi oleh Soekarno, dimana Soekarno malah membubarkan kabinet Dwikora dan menggantinya menajdi kabinet 100 menteri yang didalamnya masih terdapat tokoh-tokoh PKI menjadi menteri akibatnya pada tanggal 24 Februari 1966 terjadi bentrokan antara Front Pancasila dan Cakrabirawa (Pasukan Khusus Presiden) sehingga jatuhnya korban yaitu mahasiswa UI yang bernama Arief Rahman Hakim, karena bentrokan tersebut maka Soekarno membubarkan KAMI yang menimbulkan semakin tingginya ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Pada 11 Maret 1966 Soekarno mengadakan sidang Kabinet namun diboikot oleh para Demonstrans dimana ketika sedang berpidato, Brigjen Sabur sebagai komandan Cakrabirawa memberitahukan Soekarno ada pasukan tanpa tanda pengenal masuk, oleh karena itu soekarno kemudian menyelamatkan diri menggunakan helikopter ke istana Bogor, yang disusul oleh 3 perwira TNI yaitu Brigjen M. Yusuf, Brigjen Amir Mahmud dan Brigjen Basuki Rahmat dimana sebelumnya mereka meminta izin kepada Soeharto dan soeharto kemudian menitipkan pesan untuk soekarno yaitu “Sampaikan saja, saya masih tetap pada kesanggunpan saya, dan beliau (Soekarno) akan mengerti...”. yang dimaksud pesan Soeharto kepada Soekrano tersebut adalah bahwa Soeharto sanggup membubarkan PKI asal mendapat kebebasan bertindak.

Mempertimbangkan saran dari soeharto yang sebelumnya kepada Soekarno, maka kemudian Soekarno menyetujui hal saran tersebut sehingga dikeluarkanlah SUPERSEMAR atau Surat Perintah Sebelas Maret.

3.                   SUPERSEMAR

Supersemar berisi mandat dari presiden Soekarno kepada Soeharto yang isinya adalah tugas Soeharto untuk memulihkan kondisi politik dan kewibaan pemerintah. Maka keesokan harinya pada tanggal 13 Maret 1966 soeharto melakukan tindakan :

1.       Membubarkan dan melarang PKI serta ormas-ormasnya

2.       Mengeluarkan Kepres no.5 18 maret tahun 1966 tentang penahanan 15 orang menteri yang diduga terkait dan memilikin itikad tidak baik dalam penyelesaian kasus G30S/PKI

 Langkah-langkah yang diambil oleh soeharto mendapatkan sambutan baik dari masyarakat karena sesuai dengan Tritura, namun kemudian hal ini menimbulkan dualisme kepemimpinan nasional dimana pamor soekarno menjadi turun sedangkan Soeharto semakin populer.

4. Dualisme Kepemimpinan

Sebagai bentuk pertanggungjawaban Soekarno sebagai presiden kepada MPRS maka Soekarno berpidato “Nawaksara” yang isinya adalah pertanggungjawaban Soekarno terkait peristiwa G30S/PKI namun ditolak oleh MPRS dan hal ini membuat Soekarno geram, disisi lain pada awal Juli 1966 MPRS menjadikan SUPERSEMAR sebagai Ketetapan MPRS sehingga soekarno tidak bisa mencabutnya, akibatnya terjadi 2 kepemimpinan dimana Soekarno dan Soeharto sama-sama merupakan Mandatris MPRS.

Setelah mendapatkan mandat MPRS, Soeharto kemudian membentuk Kabinet AMPERA (Amanat Penderitaan Rakyat) pada 28 Juli 1966 dengan tugas utama yaitu mencipkatan kestabilan politik dan ekonomi serta memperbaiki kehidupan Sandang dan papan rakyat. Karena terjadi dualisme kepemimpinan Nasional maka para penjabat TNI berusaha membujuk Soekarno untuk menyerahkan kekuasaan kepada Soeharto demi mencegah terjadinya perpecahan dikalangan rakyat.

Pada tanggal 22 Februari 1967 secara resmi Soekarno mengundurkan diri dari jabatannya sehingga dilaksanakanlah Sidang Istimewa MPRS pada 7 Maret 1967 dimana “Menarik mandat dari Soekarno atas segala kekuasaan dalam pemerintahan di Indonesia dan menganggkat Soeharto sebagai Presiden” (Tap MPRS no.30 tahun 1967). Maka dimulailah masa Orde baru dan berakhirlah masa Orde Lama dengan dilantiknya Presiden Soeharto pada tanggal 12 Maret 1967 oleh Ketua MPRS yaitu AH. Nasution.

Sunday, 28 February 2021

Bangkit karena Sejarah!

 Setelah terjadinya Perang Dunia I yang berakhir pada tahun 1918, dunia kembali dihadapkan pada perang yang lebih dahsyat dalam sejarah umat manusia, yaitu Perang Dunia II (1939 – 1945). Tentu kalian sudah mengetahui bahwa Jerman adalah Negara yang mengalami kekalahan dalam Perang Dunia I, akibatnya Jerman harus memenuhi persyaratan dari pihak menang dalam perjanjian Versailles yang tentu saja isinya benar-benar “membunuh” Jerman hingga Jerman mangalami kebangkrutan dan Kemiskinan luar biasa. Maka…dimasa-masa sulit dan krisis itu lahirlah sosok yang memimpikan kembali kebangkitan dan kejayaan masa lalu… Yah…Perang Dunia II terjadi karena Ambisi Jerman, Jepang dan Italia yang “terlahir” kembali karena satu hal yaitu : Sejarah!

1. Nazisme Jerman


Foto Adolf Hitler Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Adolf_Hitler

Adolf Hitler atau julukannya Der Fuhrer (Sang Pemimpin) Sosok legendaris yang menjadi pemimpin partai NAZI yang menyulut terjadinya Perang Dunia II yang diawali dari penyerangan Jerman ke Polandia dengan strategi perang “Blitzkrieg” atau Serangan Kilat, dimana untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia, Tank dijadikan sebagai “senjata” utama dalam melawan pasukan Kaveleri berkuda. Bagaimana sosok Hitler mampu membangkitkan Jerman dengan waktu yang relative singkat dan menyelamatkan Jerman dari kebangkrutan yang memalukan? Jawabannya adalah dengan semangat Sejarah!, Yah…nenek moyang bangsa Jerman adalah adalah bangsa Arya yang merupakan ras unggul manusia dimana ras Arya adalah ras manusia pertama didunia “berhasil” menjadi manusia modern. Hitler mendoktrin kepada bangsa Jerman yang saat itu tengah terpuruk bahwa mereka harus bangkit karena mereka adalah bangsa paling unggul yang paling berhak menguasai dunia dan doktrin ini disebut dengan Doktrin Lebenstraum. Lantas tentu kalian pernah mendengar dengan Genosida (pembantaian/pembersihan terhadap kelompok manusia tertentu) yang dilakukan oleh Nazi terhadap kaum Yahudi di Jerman, lantas apa latar belakang mengapa Hitler begitu membenci kaum Yahudi? salah satu alasannya adalah ketika terpuruknya perekonomian Jerman, penduduk Jerman mayoritas sangat miskin dan menggelandang, justru saat itu orang-orang Yahudi di Jerman adalah kelompok orang yang hidup sejahtera dan bisa dikatakan “menguasai” perekonomian Jerman, jelas ini mungkin membuat terjadinya kecemburuan social dan ketimpangan ekonomi yang sangat jauh antara penduduk asli Jerman dan Yahudi yang notabene sebagai pendatang, kebencian inilah kemudian yang membuat Hitler “mendendam” terhadap bangsa Yahudi.

2. Fasisme Italia


Foto Bonito Mussolini Sumber : https://www.idntimes.com/science/discovery/bayu-widhayasa/fakta-tentang-benito-mussolini-sang-diktator-fasis-italia-c1c2

Pasca Perang Dunia I berakhir, Italia juga mengalami keterpurukan meskipun dapat dikatakan tidak seterpuruk Jerman, namun dimasa sulit tersebut kemudian muncul pula sosok Benito Mussolini yang disebut dengan Il Duce (Sang Pemimpin) juga membangkitkan Italia dengan Sejarah!, Italia dahulu adalah pusat dari Kekaisaran Romawi yang sangat Termasyur dan menguasai wilayah yang sangat luas seperti Eropa, Afrika, Mesir, Laut Tengah hingga Timur Tengah (Jazirah Arab). Semangat sejarah inilah kemudian yang dibangkitkan kembali oleh Mussolini yang meyakini bahwa Italia harus merebut kembali kejayaan dan menguasai daerah yang dulu Romawi Kuasai dan dokrin ini disebut dangan Doktrin Italia Irredenta dengan mencanangkan kebijakan melalui Politik Italia La Prima atau Italia Raya. Keteribatan Italia dalam Perang Dunia II adalah pada tanggal 10 Juni 1940 ketika Italia secara resmi mengumumkan perang kepada Inggris dan Prancis.

 

3. Militerisme Jepang


Bendera Jepang yang ditengahnya merupakan simbol Matahari, Sumber : https://anibee.tv/life-and-love/kamu-pasti-tahu-bendera-jepang-ngerti-artinya-nggak/


Sejak tahun 1930-an militerisme di Jepang menjadi pemegang peran kekuasaan karena pemerintahan Sipil dianggap tidak mampu mengatasi krisis Ekonomi yang dihadapi Jepang saat itu, dengan perdana Menteri Hideki Tojo, Jepang muncul sebagai Negara yang kuat di wilayah Asia. Semangat yang dihembuskan oleh Hideki Tojo juga adalah semangat sejarah, dimana mereka meyakini bahwa bangsa Jepang adalah Bangsa yang paling unggul karena merupakan keturunan langsung dari Dewa Matahari (Ameteratsu) dan bercita-cita membawa Asia berada dibawah satu bendera/kekuasaan yaitu Bendera Jepang dan doctrine ini disebut dengan Doktrine Hakko-Ichi-U dan inilah salah satu alasan mengapa Jepang melakukan ekspansi dan jajahan di negara-negara Asia salah satunya Indonesia. keterlibatan Jepang dalam perang Dunia II di Front Pasifik adalah dengan serangan Jepang atas pangkalan Militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada tanggal 7 Desember 1941.

Sudah kalian ketahui bukan bahwa bagaimana Sejarah ini bisa dijadikan “senjata” teramat Dahsyat dalam membangkitkan kembali sebuah Negara yang terpuruk menjadi Negara yang lebih berdaya, terlepas kemudian Negara-negara diatas (Jerman, Italia dan Jepang) menjadi penganut Chauvinisme (Faham yang menganggap bahwa bangsanya yang paling unggul dari pada bangsa lain) yang tidak patut ditiru, namun kemudian ambillah sisi baik dari semangat sejarah bahwa Negara Indonesia juga adalah Negara besar dan diberkahi dengan perjalanan sejarah yang luar biasa, bagaimana dahulu Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya mampu menjadi kerajaan yang besar, kuat dan luas wilayah Kekuasaannya, bagaimana dahulu kita merupakan Negara “pelopor” dari Konferensi Asia – Afrika yang karenanya menjadi Inspirasi bagi Negara-negara Asia-Afrika yang masih terjajah untuk meraih kemerdekaan. Tentu saat ini kita pasti mampu kembali menjadi Negara yang besar, maju dan disegani jika kita menyadari dan memberdayakan segala potensi yang kita miliki sebagai bangsa tanpa kemudian harus merendahkan bangsa lainnya dan tetap aktif berperan dalam menjaga perdamaian dunia. Siapkah kalian menjadi generasi bangsa yang mampu mengembalikan kejayaan Indonesia? Maka…mulailah dengan belajar dan mencintai Sejarah!.

Sunday, 7 February 2021

Momentum Kemerdekaan Part 3

 


Pengibaran Bendera Pusaka Merah Putih pada saat Proklamasi, 17 agustus 1945 https://jakartasatu.com/2014/08/16/kisah-kemerdekaan-indonesia-pembacaan-proklamasi-kenapa-tidak-di-rumah-bung-karno/ 

Subuh hari, dengan rasa puas dan bangga akhirnya diputuskan Proklamasi akan dikumandangkan tepat pada pukul 10.00 pagi dikediaman Soekarno, Jln. Pegangsaan Timur no. 56 (rencana semula akan dilakukan lapangan IKADA namun tidak jadi, mengingat dikhawa
tirkannya akan terjadi bentrokan dengan pasukan Jepang), dihari jumat yang sakral dan agung ditambah pada saat itu adalah bulan suci Ramadhan...
Sebelum pulang Hatta meminta BM. Diah untuk memperbanyak dan menyebarkan berita proklamasi ke seluruh dunia,

Akhirnya waktu menunjukkan tepat pukul 10.00

Sejarah baru bangsa ini dimulai...

Proklamasi kemerdekaan yang diperjuangkan dan dicita-citakan selama ini akhirnya terwujud meski dengan rentang waktu perjuangan hingga ratusan tahun dan diwarnai dengan derai air mata bahkan tetesan darah juga nyawa para pejuang...

Susunan acara dari pada upacara bersejarah itu adalah sebagai berikut...

1.       Pembacaan Teks Proklamasi oleh Soekarno yang didampingi oleh Hatta

2.    Pengibaran Bendera merah Putih oleh S. Suhud, M. Latief dan S.K Trimurti yang otomatis menyanyikan Lagu Indonesia Raya tanpa ada pemimpin karena dilakukan spontan oleh semua orang yang hadir (aduh kebayang deh saat itu kalau ada disana pasti penuh haru banget  meneteskan air mata nyanyiin lagu nya 😭 )

3.       Sambutan wali kota Suwiryo dan dr. Muwardi hingga pukul 11.00 upacara selesai dilaksanakan.

Soekarno yang pada saat itu tengah sakit malaria kembali ke kamar untuk beristirahat sambil dijaga oleh beberapa pemuda dirumahnya, hingga beberapa hari kedepan uapaya penyebaran kemerdekaan terus dilakkan hingga kepelosok daerah bahkan melalui coretan-coretan tembok sekalipun, sembari “Kucing-kucingan” dengan pihak Jepang termasuk Klise foto dari pelaksanaan kemerdekaan hingga rekaman suara ketika Soekarno membacakan Proklamasi yang diburu oleh pihak Jepang untuk dihancurkan karena barang-barang tersebut suatu saat akan menjadi bukti Konkret dari peristiwa Kemerdekaan Indonesia, namun dengan cerdik dan instingnya yang kuat sebagai Photografer maka Alex dab Frans Mendur (Bersaudara) menyembunykan dan mengubur klise foto dan rekaman dibawah sebuah pohon sebelum pasukan Jepang datang menggeledah, beruntung hingga kini kita dapat menyaksikan foto-foto yang diabadikan ketika peristiwa penting bangsa ini terjadi termasuk rekaman suara asli ketika Soekarno membacakan Proklamasi masih dapat kita perdengarkan dengan Jelas.

Itulah momentum Proklamasi yang menjadi tonggak awal lahirnya Bangsa Indonesia, seringkali momentum ini terjadi dengan waktu yang sangat cepat dan membutuhkan keputusan – keputusan yang serba cepat pula (gerakan cepat peristiwa persiapan proklamasi terjadi hanya 3 hari saja), bayangkan seandainya para pemuda yang sudah mengetahui kekalahan Jepang kepada sekutu bersikap diam saja atau acuh tak acuh maka mungkin saja kemerdekaan tidak bisa kita raih sendiri, kemerdekaan kita mungkin akan “diberikan” seperti beberapa negara lainnya sebagai bentuk “Hadiah” karena sudah sekian lama terjajah, namun kemerdekaan Indonesia sungguh terjadi atas usaha dan perjuangan para pahlawan, dan bersyukur karena keberanian para pendiri bangsa indonesia menjadikan indonesia salah satu negara di Asia terutama Asia Tenggara yang paling awal berhasil melepaskan diri dari belenggu Penjajahan, bahkan suatu saat terutama ketika peristiwa KAA tahun 1955 di Bandung akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang mendorong dan menginspirasi negara-negara Asia Afrika lainnya yang masih terjajah untuk mewujudkan kemerdekaan, terbukti lebih dari 40 lebih negara Asia dan Afrika berhasil meraih kemerdekaan setelah Konferensi Asia-Afrika dilaksanakan.

Sunday, 31 January 2021

Momentum Kemerdekaan Part 2

 


Foto Laksamana Maeda Tadashi, Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Maeda_Tadashi

Kalian pernah mendengar istilah bahwa “tempat persembunyian yang paling aman dari musuh adalah berada didekat musuh?”. Mungkin inilah strategi yang dilakukan para pendiri bangsa ketika hendak “melindungi diri” dari pencarian dan kecurigaan pihak Jepang yaitu dengan cara bersembunyi di rumah dinas kediaman Laksamana Maeda Jl. Imam Bonjol no. 1. Laksamana Maeda adalah seorang perwira tinggi/pejabat militer Jepang sehingga kediamannya adalah tempat yang paling aman, ketika Soekarno dan Hatta diantarkan kerumahnya disana sudah berkumpul banyak tokoh nasionalis bersiap untuk merumuskan teks Proklamasi. Laksamana Maeda yang meskipun seorang Jepang namun rasa simpatinya terhadap perjuangan bangsa ini demi mencapai kemerdekaan membuktikan bahwa rasa kemanusiaan dan kasih sayang itu bisa menembus dari pada perbedaan suku, agama dan bangsa.

Perumusan teks proklamasi  yang di lakukan diruang makan, tempat berkumpulnya para tokoh dari berbagai golonganbaik tua maupun muda, sehingga setiap untaian kata dalam teks proklamasi merupakan hasil “sumbangan pemikiran” dari para tokoh penting bangsa indonesia,  seperti ketika Soekarno menuliskan kata “Proklamasi” lalu beliau bertanya apalagi kalimat yang harus ditambahkan untuk pembuka maka Ahmad Soebardjo menambahkan kalimat “ kami bangsa indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”, Moh. Hatta menambahkan kalimat “ Hal-hal yang mengenai pemidahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya  dan terakhir Soekarno membubuhkan tulisan “ Jakarta, 17-8-’05 wakil-wakil bangsa Indonesia” (tahun 05 merupakan sistem penanggalan dan tahun Jepang), setelah draf Proklamasi selesai dibuat kemudian mereka berunding siapa yang akan menandatangani naskah Teks Proklamasi tersebut, pada awalnya usulan bahwa semua yang hadir disana harus membubuhkan tanda tangannya, namun ditolak lalu tercetuslah ide dari Sukarni bahwa cukuplah Soekarno dan Moh. Hatta yang menandatangani sebagai perwakilah dari bangsa Indonesia, maka sesuai dengan usulan dari Sukarni kalimat “ Wakil-wakil bangsa Indonesia” kemudian diganti menjadi “Atas Nama Bangsa Indonesia”.  Setelah semuanya menyepakati kemudian draf tersebut diserahkan kepada Sayute melik untuk diketik.

Tepat pukul 04.00 dini hari tanggal 17 agustus 1945 teks proklamasi berhasil dirumuskan, disepakati dan diketik, setelah dilakukan pengetikan Sayuti Melik kemudian membuang rumusan teks proklamasi tulisan tangan asli Soekarno karena dianggap sudah tidak diperlukan lagi, namun dengan insting wartawannya yang tajam, BM.Diah kemudian memungut kembali draf yang dibuang tersebut karena ia menyadari bahwa draf tulisan tangan tersebut suatu saat akan sangat berguna sebagai bukti otentik sejarah perjalanan awal bangsa Indonesia, bersyukurlah karena berkat insting dari BM.Diah hingga sekarang kita masih dapat melihat dan menyaksikan draf asli teks Proklamasi tulisan tangan Soekarno.

Waktu menunjukkan pukul 05.00 para pemuda sibuk melakukan berbagai persiapan terkait proklamasi kemerdekaan yang rencananya akan dilaksanakan pukul 10,00 pagi, sementara Soekarno istirahat sejenak setelah beberapa hari menjalani hari-hari yang berat dan melelahkan, dan ternyata  pada saat itu Soekarno tengah menderita malaria, namun demi kemedekaan bangsa indonesia beliau bersedia tetap menjalankan peran pentingnya, hingga pukul 08.00 pagi Soekarno masih benar-benar sakit hingga belum bisa bangun drai tempat tidur. begitu cepat dan mendadaknya pelaksanaan Proklamasi kemerdekaan sehingga peralatan yang disediakan benar-benar sederhana dan apa adanya, seperti bendera merah putih yang dijahit oleh isteri Soekarno yaitu ibu Fatmawati, kain putihnya hanya berasal dari sprei dan kain merah adalah kain yang diminta dari seorang penjual soto yang biasa mangkal disana, sedang bambu seperti bambu jemuran digunakan sebagai tiang bendera oleh  S. Suhud, dan sesegera mungkin juga para pemuda lainnya membantu penyebaran berita terkait Proklamasi seperti melalui radio, pamplet, pengeras suara dan mobil-mobil dikerahkan ke penjuru kota...

 

Berakhirnya masa Pemerintahan Orde Baru

Soeharto mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei 1998 Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto#/media/Berkas:Jenderal_TNI_Soeharto.png ...